TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Tidak hanya meninggalkan duka yang teramat dalam, tragedi ledakan chamber hiperbarik atau lebih dikenal ruang terapi ozon Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) Mintoharjo pada Senin (14/3/2016) lalu, rupanya juga menyebabkan kerugian materi yang tidak sedikit.
Sebuah cincin emas bertahtakan berlian milik almarhum Edy Suwardi Suryaningrat dan Dr Dimas Qadar Raditiyo juga diketahui hilang pasca kecelakaan.
Kehilangan tersebut diungkapkan kakak kandung Dr Dimas Qadar Raditiyo, Muhammad Iqbal usai mendampingi ibunya, Susilowati Muchtar dan Tri Murny, istri dari seorang korban lainnya, yakni Irjen Pol (Purn) Drs HR Abu Bakar Nataprawira usai mengajukan pengaduan di Konsil Kedokteran Indonesia (KKI), Jalan Teuku Cik Dik Tiro Nomor 6 Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa (17/5).
"Cincin yang ada berliannya punya bapak sama adik saya hilang pasca kejadian. Padahal cincin itu dipakai almarhum dan dititipkan kepada pihak rumah sakit sebelum kecelakaan," jelasnya kepada wartawan di Konsil Kedokteran Indonesia (KKI), Selasa (17/5/2016).
Namun, lanjutnya, pihak rumah sakit mengaku tidak tahu menahu terkait keberadaan cincin tersebut dan menyebutkan bila seluruh barang milik empat orang korban yakni, Irjen Pol (Purn) Drs HR Abubakar Nataprawira, Edy Suwardi Suryaningrat dan Dr Dimas Qadar Raditiyo serta Dr Sulistyo telah dikembalikan kepada pihak keluarga.
"Kita sudah inisiatif tanya ke RSAL Mintohardjo, tetapi katanya barang-barangnya sudah diserahkan semuanya ke Puspomal (Pusat Polisi Militer TNI Angkatan Laut-red). Tapi kita cek lagi ternyata cincinnya juga tidak ada, padahal itu kenangan mereka, harganya juga mahal, sekitar Rp 100 juta masing-masing cincinnya," tutupnya mengeluh. (Dwi Rizki)