News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pembunuhan Wanita Muda

Rincian Panjang 'Mengerikan' Hasil Visum Enno Parihah Ini Bikin Netizen Marah, Sangat Marah!

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Robertus Rimawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Enno Parihah (18) semasa hidup, gadis cantik, yang dikenal pendiam dan baik hati.

TRIBUNNEWS.COM - Tewasnya secara tragis Enno Parihah (19), karyawati PT Polyta Global Mandiri mengagetkan publik.

Apalagi setelah polisi beber hasil visum yang bikin bulu kuduk bergidik.

Mengerikan!

Begitu banyak luka-luka yang dialami oleh korban.

Berbagai sumpah serapah keluar dari ratusan netizen.

Melalui komentar di berita berjudul Hasil Autopsi, 90 Persen Gagang Cangkul Masuk ke Tubuh Enno, terlihat begitu besar kemarahan publik.

Berdasarkan hasil visum sementara dari RSUD Tangerang, dia menderita luka di hampir sekujur tubuh.

Tak sedikit netizen yang mengaku ngeri, merinding dan harus menahan nafas saat membaca kondisi korban yang mengenaskan.

Berikut beberapa komentar netizen.

Koko Debleng: Dlm pandangan sy,pelaku pemerkosa disertai pmbunuhan harusnya di hukum MATI.

Ini perlu dilakukan bukan hnya demi terpenuhinya rasa keadilan bg korban,tp ini juga demi kebaikan bagi pelaku.karena:

(1).jika pelaku hnya dipidana kurungan sekian tahun,sama halnya negara memelihara bibit kriminal.ingat di usia yg masih dikategorikan d bawh umur sudah mmpu melakukan kejahatan kemanusiaan yg tergolong biadap dan sadis,bagaimana jika nnti dia dewasa.bukan tdk mungkin pelaku akan berbuat lebih extrem lagi,ini sama halnya memunculkan potensi akan adanya korban2 lagi.

(2).tarolah setelah selesai masa hukuman sipelaku bertobat dan menjadi manusia baik2,apakah dia lupa bahwa hukum karma itu ada dan pasti terjadi.akan kasihanlah anak cucu dari pelaku,menerima karma atas dosa yg tidak dilakukanya.bukan tidak mungkin musibah serupa akan terulang lagi,sebagai balasan atas apa yg diperbuat pelaku pd masa lalu.INI SEMUA PATUT UNTUK DIRENUNGKAN...........

Elise MoeZza: Ba*** rame rame aja!!! Greget guwe bacanya, pengen juga nyiksa ni setan alas!!! Ya ampun Indonesia darurat penjahat kelamin!!! Gimana ini pemerintahan tolong kasih hukum mati mereka!!!

Walo ga pernah ada hukuman yang setimpal dengan yang di terima oleh korban dan keluarganya!!!

Butik Keiza Naura: alhamdulillah td siang q denger berita kalo pelaku dihukum mati atau seumur hidup,,,,dan semoga allah membalas jg semua kejahatan yg sudah mereka perbuat,,,,,

tenang eno semoga kau bahagia disisi allah tak lama lagi mereka juga akan kehilangan nyawa mereka.

Eva Sopianti: Bia***,,terkutuk buat para pelaku,,,g ikhlas g ridho dunia akhirat jika mereka masih hidup,,,ny**** d bayar ny****,,,

Fransiska Falentian: Baca aja smpe merinding.terkutuklah pelakunya... bin**** aja tdk sepantasnya d perlakukan spti itu apalg ini manusia.

ckp hukum d indonesia perlindungan hukum u anak2.ini anak2 bi****.paling tidak org tuanya

Bunda Fazza Tetep Antik: Iya baca nya sambil nahan nafassss...

Kondisi korban mengerikan

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Krishna Murti, mengatakan sesuai pemeriksaan luar  ditemukan luka terbuka pada pipi kanan, luka lecet pada pipi kanan korban serta memar pada bibir atas dan bawah.

Juga ada luka lecet pada leher.

Kemudian, luka terbuka dan pendarahan di alat kemaluan yang diakibatkan kekerasan benda tumpul, luka lecet pada dada kiri dan kanan serta pada kedua payudara yang dikelilingi memar melingkar akibat gigitan manusia.

“Hasil autopsi terdapat luka robek di bagian hati sampai ke atas paru-paru dan luka pada rongga dada."

"Luka diakibatkan 90 persen gagang cangkul masuk ke organ vital korban. Luka dua (payudara) dan leher patah akibat dipukul cangkul,” ujarnya, Selasa (17/5).

Sementara itu, untuk pemeriksaan dalam, di organ bagian dalam korban ditemukan patah tulang pipi kanan berlubang, patah tulang rahang kanan, luka terbuka yang menembus lapisan penutup rongga panggul penggantung urat besar sebelah kanan.

Kemudian, robeknya hati sampai belakang bawah menembus ke atas dekat rongga dada kanan, robeknya paru-paru kanan bagian atas sampai bawah, pendarahan pada rongga dada 200 cc dan rongga perut 300 cc.

Pembunuhan sadis

Pembunuhan paling sadis di Tangerang, dengan kondisi korban (maaf) gagang pacul dimasukkan ke dalam kemaluan gadis, akhirnya terungkap.

Enno Fariah alias EF (18), korban pembunuhan di Dadap, Kabupaten Tangerang, hasil penyidikan sempat diperkosa oleh tersangka secara bergiliran, yaitu RA (15), R (20), dan IP (24).

"Korban dibekap pakai bantal oleh salah satu tersangka hingga lemas. Setelah lemas, mereka memerkosa korban secara bergantian," tutur Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang, AKBP Sutarmo, Senin (16/5/2016).

Lalu, para pelaku membunuh pelaku dengan cara menancapkan pacul ke bagian alamat kelamin korban.

Fakta mengerikan dari kepolisian yakni saat pacul ditancapkan (maaf) ke dalam kemaluan, Enno Fariah masih dalam keadaan hidup.

"Takut korban saat tersadar akan melaporkan, ketiganya membunuh dengan menancapkan pacul ke bagian alat kelamin korban,” kata dia.

Semula ketiga pelaku ingin membunuh korban menggunakan pisau.

Namun, karena tak ada pisau, dan hanya menemukan pacul, maka benda itu digunakan untuk menghabisi nyawa korban.

Saat salah satu tersangka mengecek ke dapur untuk mencari pisau, ternyata tak ditemukan.

Lalu, tersangka keluar kamar untuk mencari benda lain selain pisau dan berhasil menemukan cangkul yang berada tak jauh dari kamar korban.

"Pacul itulah alat yang digunakan ketiga tersangka untuk menghabisi korban," tambahnya.

Penangkapan tersangka

Jajaran Sub Direktorat Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Dit Reskrimum Polda Metro Jaya dibantu Polres Metro TangerangKota dan Polresta Tangerang Kabupaten mengamankan seorang laki-laki di Dadap, Kabupaten Tangerang, Minggu (15/5/2016) sekitar pukul 04.00 WIB.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Awi Setiyono, mengatakan pria itu ditangkap diduga terlibat dalam pembunuhan Enno Fariah.

"Kami mendapatkan handphone korban di kantong celananya. Yang bersangkutan 1X24 Jam sedang dilakukan interogasi di Jatanras Polda Metro Jaya," kata Awi Setiyono kepada wartawan, Minggu (15/5/2016).

Selain membawa terduga pelaku pembunuhan, aparat kepolisian turut menyita barang bukti diduga terkait kasus pembunuhan Eno.

Barang bukti berupa, satu sepeda motor Satria F berplat nomor B6767GZL dan dua buah kasur lipat.

Di kasur lipat tersebut ada bercak noda darah.

Barang bukti itu dibawa menggunakan mobil double cabin dari Polsek Teluk Naga.

Sebanyak tiga orang aparat kepolisian terlihat merapikan barang bukti yang ditaruh di depan kantor Sub Direktorat Reserse Mobile (Resmob) Dit Reskrimum Polda Metro Jaya.

"Kami masih melakukan pengembangan. Sampai saat ini belum ada pelaku yang tertangkap," kata Kasubdit Resmob Dit Reskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Eko Hadi Santoso saat dihubungi.

Tiga tersangka

Aparat kepolisian telah menetapkan tiga orang sebagai tersangka kasus pembunuhan Enno Parihah alias EF (18).

Para tersangka diduga membunuh EF karena permasalahan asmara.

Ketiga tersangka adalah RA (15), R (20), dan IP (24). Mereka mengenal EF.

Sampai saat ini, mereka masih dimintai keterangan secara intensif di Mapolda Metro Jaya.

"Dari penuturan tersangka, ini motif asmara," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiyono, kepada wartawan, Senin (16/5/2016).

Menurut pengakuan para tersangka, mereka bekerjasama saat membunuh EF. Mereka mengenal saling mengenal dengan korban.

"Yang bersangkutan dengan almarhum saling kenal," kata dia.

Awi menambahkan, pelaku berusia lebih muda daripada korban.

Status pelaku itu masih pelajar SMP.

Ibunda penasaran lihat wajah pelaku

Pada waktu yang sama, aparat kepolisian turut membawa Mahfudoh, ibu kandung Enno, dan Dita, kakak kandung Enno.

Mereka dijemput aparat kepolisian di kediaman Kampung Bangkir RT/RW 12/003, Desa Pengandikan, Lebakwangi, Kabupaten Serang pada hari Minggu sekitar pukul 04.00 WIB.

Aparat kepolisian tak menjelaskan kepada mereka tujuan membawa ke Mapolda Metro Jaya. Mereka pun belum menerima informasi pelaku pembunuhan Enno telah tertangkap.

Pihak keluarga merasa penasaran seperti apa wajah pelaku yang telah tega membunuh.

"Tadi ditelepon, lalu, dijemput. Saya tanya ada apa? Coba ke sini saja. Tadi dibawa pukul 04.00 WIB. Katanya pelaku sudah tertangkap ya. Sini coba lihat wajah pelaku. Saya penasaran seperti apa wajah orangnya," ujar Mahfudoh kepada wartawan.

Mahfudoh terakhir kali bertemu dengan Enno saat sang buah hati pulang ke kampung halaman di Pengandikan, Serang, Jumat (6/5/2016).

Fikri, ayah Enno mengantar anaknya pulang dari tempat kos di Dadap, Kabupaten Tangerang. Di kesempatan itu, Enno bercerita sempat bertengkar dengan seorang wanita.

Dia mengaku pertengkaran itu terjadi di pabrik tempat Enno bekerja di PT Polyta Global Mandiri. Eno mengatakan kepada orang tuanya, dia sedang tertawa saat perempuan itu lewat dihadapannya. Mahfudoh menduga perempuan itu tersinggung kepada anaknya.

"Dia pulang terakhir pas Jumat yang ada libur panjang. Pada Jumat minggu ini meninggal. Dia cerita habis berantem dengan perempuan. Dia cerita, tetapi tak bilang alasan apa. Enno diancam. Enno diseret keluar," kata dia.

Lalu, Enno sempat mengatakan kepada ibunya.

"Kasar tidak dapat halus dikerjain," kenangnya tanpa mengerti apa maksud ucapan anaknya.

Mahfudoh mempunyai firasat akan kehilangan anak keempat dari tujuh bersaudara itu.

Firasat berupa mendengar suara burung hantu di sekitar tempat tinggal dan tingkah laku berbeda dari Enno.

Sebelum pulang untuk terakhir kali, Enno sempat menelepon ibunya.

Dia mengatakan ingin membawa sesuatu untuk orang rumah.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini