TRIBUNNEWS.COM - Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Kusmadi Priharto mengatakan, meskipun kondisi air di sungai Ibu Kota jernih, tidak menutup kemungkinan bahwa aliran sungai tersebut terinfeksi banyak kuman yang disebar melalui sampah yang mengalir.
Kusmadi menilai, fenomena sungai bersih yang dimanfaatkan oleh anak-anak untuk bermain haruslah tetap diawasi.
Bahkan, Kusmadi menyebut pihaknya sama sekali tidak merekomendasikan masyarakat untuk mandi ataupun mengonsumsi air di sungai Ibu Kota.
"Sangat tidak direkomendasikan. Kalau sudah di hulunya mungkin saja di sana masih belum tercemar, tapi kalau di hilir sudah beberapa daerah itu dilewati, sudah terkontaminasi. Walapun tampilannya jernih, bukan berarti bebas kuman dan masalah," ujar Kusmadi, Rabu (18/5/2016) dilansir Kompas.com.
Menurut Kusmadi, memang sulit untuk melarang anak-anak bermain di sungai. Namun, menurut dia, jika dibiarkan, lama-kelamaan anak-anak bisa terjangkit penyakit kulit, penurunan daya tahan tubuh yang menyebabkan penyakit mudah menyerang.
Di sisi lain, bisa jadi, karena seringnya bermain di sungai, daya tahan tubuh anak-anak terhadap kuman menjadi lebih tinggi.
"Kadang-kadang ada pertanyaannya kenapa anak-anak mandi di sungai enggak apa-apa? Karena mereka sudah biasa ketempel kuman, daya tahan tubuhnya jadi kuat," ujar Kusmadi. (
Kusmadi mengaku tidak tahu kondisi sungai di Ibu Kota. Namun, secara umum, sebuah sungai yang baik tidak boleh memiliki derajat keasaman yang tinggi dan tidak boleh terlalu basah.
Terkait ikan-ikan yang sering dipancing oleh masyarakat di sungai yang kotor, menurut dia, bisa saja ikan tersebut dikonsumsi asal ikan dan sungai tidak memiliki racun.
Baru-baru ini, fenomena sungai bersih di Jakarta semakin menarik perhatian masyarakat.
Beberapa sungai di Ibu Kota seperti anak sungai di belakang LTC Glodok Jakarta Barat, hingga Kali Baru Barat di Jalan Raya Pasar Minggu, Pancoran, Jakarta Selatan, yang sudah jernih menjadi sasaran anak-anak untuk bermain air.
David Oliver Purba/Kompas.com