TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku tidak mempermasalahkan adanya sekelompok orang, yang memprovokasi warga agar tidak mau direlokasi ke rumah susun.
Pria yang akrab disapa Ahok ini mengatakan, provokator itu biasanya memprovokasi warga, yang tempat tinggalnya akan ditertibkan Pemprov DKI Jakarta untuk kebutuhan normalisasi sungai atau pembangunan ruang terbuka hijau (RTH).
"Enggak masalah, lama-lama rakyat ngerti kok," kata Ahok, di Balai Kota, Jumat (20/5/2016).
Ahok menyebut, dulu sempat ada provokator WAKTU Pemprov DKI Jakarta menertibkan pemukiman liar di Kampung Pulo.
Menurut dia, ketika itu ada sekelompok orang yang memprovokasi warga untuk menentang kebijakan Pemprov DKI Jakarta tersebut.
"Sekarang (warga Kampung Pulo) berterima kasih," sambung Ahok.
Kini, warga yang tinggal di bantaran Kali Ciliwung itu telah direlokasi ke Rusunawa Jatinegara Barat. Selain itu, kata Ahok, ada pihak yang menyebut dia tak akan diterima oleh warga bantaran kali.
Namun, lanjut dia, saat menyusuri Kali Ciliwung pada Rabu (18/5/2016) lalu, Ahok menilai tak ada perlawanan warga bantaran kali terhadapnya.
"Dulu orang provokasi kalau saya turun ke (bantaran) sungai akan bahaya, ditimpuk lah macam-macam. Sampai Bukit Duri, orang-orang (bantaran Kali Ciliwung) angkat tangan senyum-senyum. Terus saya bilang gini, 'pindah ya, mereka jawab ya Pak', oke juga," tutur Ahok.
Kurnia Sari Aziza/Kompas.com