Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Diduga ada faktor lain yang membuat tanggul Pantai Mutiara, Penjaringan, Jakarta Utara.
Pengamat Perkotaan dari Universitas Trisakti Yayat Supriyatna menduga selain air pasang, ada faktor lain yang membuat tanggul Pantai Mutiara roboh, yakni perubahan kontur tanah di Pantai Mutiara.
"Dugaan saya sementara tanpa melihat kondisi lapangan, yang harus diamati adalah wilayah Pantai Utara kondisi tanah lunak makin tinggi," ujar Yayat saat dihubungi Sabtu (4/6/2016).
Tanah lunak membuat tanggul tidak kuat menopang air pasang. Contoh yang pernah terjadi, saat tanggul di RE Martadinata, Jakarta Utara, jebol pada 2010 silam.
"Pengalaman menunjukkan kasus amblasnya RE martadinata karena tanah lunak. Sama-sama di wilayah Utara dan itu sangat memengaruhi.
Selain tanah tinggi, bisa jadi jebolnya tanggul sudah tidak mumpuni menahan air pasang yang ada. Mengingat tanggul Pantai Mutiara sudah dibangun sejak lama.
Sementara itu, rencana Dinas PU Tanah air yang membangun dinding turap atau sheetpile dikemukakan Yayat hanyalah penahan sementara.
Tapi diperlukan perhitungan khusus soal ketahanan sheetpile terhadap kemungkinan rob kembali.
"Ukuran kekuatan sheetpile sampai tanah terkeras enggak? Soalnya kalau pasir laut pasangkan besar sekli. Jadi harus liat kondisi lebar tanggul yang jebol luasnya berapa," imbuh dia.