TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Raudiah Elva Ningsih (37) mengaku kehilangan salah satu bayi kembarnya usai melahirkan di sebuah rumah sakit di Jakarta Timur pada 8 Mei 2016.
Dia menduga bayinya diculik usai melahirkan.
Kini dia pun hanya memiliki satu bayi, sedangkan satu bayi lainnya yang mestinya ada, tak diketahui keberadaannya.
Dia sudah melapor ke polisi, tetapi kemudian diminta untuk berkonsultasi dulu dengan Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA).
Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait, menceritakan, sebelum melahirkan, Raudiah sudah mendatangi 4 rumah sakit lain dan melakukan USG.
"Hasilnya, di 4 rumah sakit itu diketahui bahwa yang dikandungnya adalah anak kembar. Keduanya perempuan," kata Arist. Menurut Arist, bukti-bukti USG yang menyebut anaknya kembar pun masih ada.
Namun begitu melahirkan pada 8 Mei 2016, dia memilih rumah sakit lain di kawasan Jakarta Timur. Raudiah memilih melahirkan lewat operasi caesar.
Selama proses melahirkan, suaminya tak mendampingi Raudiah. Sementara di kamar operasi, dipasang musik-musik dengan suara keras. Sampai akhirnya Raudiah tak sadar ada berapa tangisan.
Begitu selesai melahirkan dan sadar, Raudiah pun kaget ketika disodorkan hanya satu bayi.
Setelah 1 bulan bingung, Raudiah memilih melapor ke Polres Jakarta Timur, 4 hari lalu. Kemudian, ia pun menceritakan kasusnya ini ke Komnas PA.
Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait, mengatakan pihaknya akan membantu Raudiah dalam segala hal dalam kasus ini. (Theo Yonathan Simon Laturiuw)