TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - DPD Golkar DKI Jakarta menggelar Musyawarah Daerah (Musda) pada hari ini.
Dua kader Golkar maju sebagai calon Ketua DPD I Golkar DKI Jakarta yakni Fayakhun Andriadi dan Taufan Rotorasiko.
"Musda ini tertunda kurang lebih dua tahun yang lalu, karena Plt-nya itu berlangsung sangat lama yang biasanya dua bulan menjadi hampir dua tahun," kata Sekretaris OC Musda DPD I Golkar DKI Jakarta, Basri Baco di Kantor DPP Golkar, Minggu (19/6/2016).
Ia mengatakan pelaksanaan Musda Golkar harus menjadi tonggak baru kebangkitan Golkar DKI Jakarta. Baco berharap Musda berjalan aman dengan dua calon yang akan memperebutkan kursi Golkar DKI 1.
"Tidak ada hal-hal yang merusak partai. Itu saja yang paling penting. Mekanisme pemilihan itu, sudah baku di AD/ART akan dibahas dalam paripurna pertama dalam tatib, jadi sudah baku. Tidak bisa diubah-ubah,"katanya.
Baco menjelaskan kedua calon itu memperebutkan 12 pemilik suara di Golkar DPD I DKI Jakarta. Ia menyebutkan adanya sedikit perubahan aturan dimana kali ini Dewan Pertimbangan dan Pengurus Demisioner mempunyai suara.
"Biasanya tidak punya suara, kayaknya mengacu pada Munaslub kemarin," ujarnya.
Ketika ditanyakan apakah Musda deadlock karena jumlah suara genap, ia optimis berjalan lancar. "Biasanya DPP abstain," katanya.
Mengenai adanya isu jika Fayakun menang maka mendukung Ahok. Sebaliknya bila Taufan menang akan mendukung Yusril, Baco enggan menjawab secara detil
"Saya panitia pelaksana, bukan keweangan saya untuk menjawab. Isu itu ada, tapi itu permainan elit lah, tapi yang pasti adalah kedua tokoh muda ini adalah tokoh potensial, punya kemapuan yang luar biasa, dan punya niatan untuk membesarkan partai Golkar," imbuhnya.