TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sejumlah mantan anggota Teman Ahok membeberkan kebobrokan kumpulan relawan yang mengusung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk maju dalam Pilgub DKI Jakarta tahun 2016 lewat jalur perseorangan.
Meskipun disebut relawan, mereka juga mendapatkan gaji.
Selain itu, menggunakan kemeja resmi yang diberikan ternyata juga bisa mendapat perhatian lebih.
"Kalau kami pakai baju ini (Teman Ahok) ke kelurahan mereka (PNS) cukup apa ya, takut enggak, segan enggak, cuma kami diperhatikan lebih," kata Paulus Romindo sebagai Penanggung Jawab (PJ) Teman Ahok di Kelurahan Kamal, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, kepada wartawan di Jakarta, Rabu (22/6/2016).
Menurutnya, dengan menggunakan seragam relawan Teman Ahok bisa langsung melaporkan ke pusat jika mendapatkan temuan.
"Akhirnya banyak penyalahgunaan seragam. Mereka yang sudah banyak melanggar akhirnya seragamnya ditarik," kata Paulus.
Sementara itu mantan anggota Teman Ahok ini juga menolak disebut relawan.
Pasalnya kerja keras mereka bukanlah tanpa imbalan.
Mantan Teman Ahok lainnya, Dodi Haryadi mengatakan, para relawan mendapat bayaran Rp500 ribu per 140 KTP yang dikumpulkan.