Paulus menyebutkan, lantaran dikejar terget dan membutuhkan uang tambahan cara curang pun dilakukan untuk mendapatkan KTP secara cepat.
"Kami akhirnya putar otak membeli dari oknum kelurahan atau RT, barter KTP dengan sesama rekrutan Teman Ahok dan berbagai cara lain," katanya.
Paulus mengaku yakin, dengan cara demikian, maka sekian banyak KTP yang dikumpulkan pasti ada yang ganda.
Bahkan menurutnya, sebagian besar tidak diberikan pemilik KTP karena kesadaran mereka.
"Kami kerja sebagai PJ dibayar setiap kumpul 140 KTP/minggu sebesar Rp500 ribu atau Rp 2 juta/minggu jika mencapai target tersebut maka kami diberikan bonus Rp 500 ribu," katanya.
Lebih lanjut Paulus mengatakan, jika Teman Ahok menyebutkan berhasil mengumpulkan 1 juta KTP, maka hal itu hanya klaim.