TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Teman Ahok menganggap pengakuan Paulus Cs terkait kecurangan pengumpulan KTP dukungan untuk Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ada yang menumpangi.
Juru bicara Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas, mengatakan entah kebetulan entah tidak, semua serangan mulai gencar ketika Teman Ahok akhirnya mencapai 1 Juta KTP.
"Entah kebetulan juga, metode pembusukannya dilakukan ‘seolah-olah’ dari dalam," katanya dalam siaran pers yang ditayangkan dalam website temanahok.com, Rabu (22/6/2016).
Kata dia, orang yang pernah bersentuhan dengan Teman Agok, kemudian tersingkir dalam gerakan, tiba-tiba datang dan menggembosi gerakan.
"Padahal mereka, Barisan Sakit Hati ini, tidak tahu banyak tentang gerakan karena hanya bergabung di awal, ketahuan melanggar, dan tidak tahu perkembangan," katanya.
Lanjut dia, orang orang tersebut mungkin kemudian berhasil menemukan pihak yang berkepentingan yang mau memfasilitasi mereka dan mereka bersedia di politisasi.
Teman Ahok mengaku tidak terlalu kaget dengan tudingan dan pengakuan Paulus Cs.
Karena sebelum ada jumpa pers eks Teman Ahok, pihaknya sudah terlebih dahulu mendapatkan informasi.
Dituturkan Amalia, seorang PJ Posko sudah datang tergopoh terlebih dahulu ke Markas Teman Ahok untuk memberitahu hal tersebut.
"Dia mengaku ditekan secara sosial, namun akhirnya lebih memilih membocorkan adanya gerakan tersebut, sekaligus meminta perlindungan dengan merahasiakan namanya," katanya.
Berdasarkan pengakuan orang tersebut, memang ada sebuah gerakan dari sebuah Ormas untuk mengumpulkan orang yang tersingkir di Teman Ahok dan memfasilitasi mereka untuk membuat pertemuan pers.
"Data-data dan perhitungan dibuat langsung oleh pengurus Ormas yang bersangkutan, dengan keterangan terbatas dari orang-orang yang sudah dikeluarkan dari struktur," katanya.
Atas informasi tersebut, Teman Ahok pun sadar bahwa hal tersebut merupakan hal yang dijanjikan seorang politisi pada malam sebelumnya di sebuah acara televisi.
"Pada akhirnya, Teman Ahok masih sempat untuk ikut datang ke acara tersebut untuk melihat apa yang terjadi secara langsung," katanya.
Sebelumnya, sejumlah mantan anggota Teman Ahok mengungkap dugaan kecurangan yang dilakukan Teman Ahok terkait klaim keberhasilan mengumpulkan 1 juta Kartu Tanda Penduduk (KTP) untuk Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).