TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menanggapi ratusan demontsran yang menghadangnya di Penjaringan Indah Jakarta Utara.
Ahok yakin ratusan demonstran itu bukan berasal dari warga sekitar tempat dia meresmikan ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) Penjaringan Indah.
Kedatangan Ahok untuk meresmikan RPTRA disambut ratusan demonstran.
Mereka mengaku berasal dari Serikat Perjuangan Rakyat Indonesia, warga kolong tol Ir. Wiyoto Wiyono, dan warga lainnya dari Kecamatan Penjaringan.
Menanggapi penolakan kedatangannya, Ahok mengatakan tidak percaya mereka berasal dari warga sekitar RPTRA.
Menurutnya, warga menyambutnya dengan ramah saat peresmian RPTRA.
"Ya lihat saja tadi. Warga di sini nolak apa tidak? Anak-anak menikmati tidak tempat ini? Yang menolak juga dari mana. Anak-anak ini senang tidak? Masyarakat, ibu-ibu, semua," ujar Ahok di RPTRA Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (23/6/2016).
Ahok menyatakan, kalau memang warga mengakui tinggal di kolong tol, berarti mereka juga tahu, bahwa mereka tidak diperkenankan tinggal di kolong tol.
Apalagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah menawarkan rumah susun sebagai relokasi.
"Makanya kalau kolong tol, itu berarti mengakui kalau kolong tol tidak boleh ditinggal kan. Jadi mau bagaimana? Kita siapkan rumah susun tidak mau tinggal," kata mantan Bupati Belitung Timur tersebut.