TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ratusan demonstran menolak kedatangan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Penjaringan, Jakrata Utara.
Ratusan demonstran gagal menghadang Ahok karena adanya barisan aparat kepolisan dan satuan polisi pamong praja yang bersiaga di sekitar lokasi, di mana Ahok meresmikan ruang publik terpadu ramah anak Penjaringan Indah.
Warga membentangkan spanduk bertuliskan, "Segera Hentikan Penggusuran".
Tulisan lainnya, "Keluarga Besar Pemuda Pancasila Menolak Kedatangan Gubernur DKI 1 (Ahok)".
Ratusan demonstran yang gagal menghadang Ahok langsung mengamuk.
Mereka melempari aparat dengan batu.
Untuk mengamankan kericuhan, aparat kepolisian menembakan gas air mata sebagai tanda peringatan.
Tembakan itu membuat massa berhamburan.
Lalu lintas di Jalan Bandengan yang mengarah ke barat ditutup sementara waktu.
Kini, kendati situasi mulai kondusif, aparat kepolisian dan Satpol PP masih bersiaga di lokasi.
Saat meresmikan RPTRA Penjaringan Indah, Ahok sesegera mungkin meninggalkan tempat.
Ahok yang tiba di lokasi sekira pukul 16.30 hanya berada di area RPTRA kurang lebih 15 menit, untuk menyampaikan sedikit sambutan.