TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) menggelar konferensi pers pada Sabtu (25/6/2016) untuk menjawab tudingan pernyataan Teman Ahok yang mengatakan acara yang diselenggarakan mantan Teman Ahok pada Rabu (23/6/2016) dibiayai oleh pihaknya dan menuduh Pospera berada di bawah naungan sebuah partai.
Terkait hal itu, Pospera menuntut permintaan maaf dari Teman Ahok.
"Kepada Teman Ahok, kalau bicara harus pakai data. Tapi kita maklum. Ada baiknya mereka meminta maaf terkait pernyataan mereka," ujar pembina Pospera, Adian Napitupulu di Bumi Pospera, Cipinang, Jakarta Timur.
Adian menyebut Teman Ahok tidak berjiwa patriot jika tidak meminta maaf atas tuduhannya.
"Minta maaf saja, kalau mereka menuduh Pospera menjadi sayap partai tertentu. Kalau mereka tidak minta maaf, rakyat akan menilai mereka tidak berjiwa berpatriot, tidak sportif. Mereka minim pengalaman. Mudanya sudah bohong, salah ga minta maaf, tuanya gimana?" ujarnya di depan awak media.
Menurutnya, pernyataan Teman Ahok merupakan upaya politisasi.
"Kalau dibilang melatarbelakangi, itu upaya politisasi. Jangan bilang sesuatu itu karena latar belakang partai, agama, atau etnisnya. Kalau Teman Ahok sudah menggunakan pondasi itu dia sudah menciderai demokratisasi Indonesia," katanya.