TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hiruk Pikuk Pemilihan Gubernur DKI Jakarta yang baru akan dilaksanakan pada tahun 2017 ternyata sudah ramai menjadi perbincangan publik saat ini.
Berbagai kegaduhan muncul menyusul tingkat elektabilitas petahana yang semakin meningkat, beberapa koordinator Relawan Jokowi pun angkat bicara.
Menurut Mohammad Yamin, Ketua Presidium Seknas Jokowi, di Jakarta, Sabtu (25/6/2016) mengatakan merasa perlu memberikan klarifikasi karena Koordinator Jasmev, Kartika Djoemadi, mengatakan, dalam pertemuan antara para koordinator Relawan dengan Presiden, Jokowi secara eksplisit memberi dukungan kepada Ahok.
Namun setelah dikonfirmasi kepada Koordinator Jasmev, Minggu (26/6/2016), Kartika Djoemadi membantah pernah mengatakan hal tersebut.
Kartika justru mengatakan bahwa dirinya sangat yakin jika Presiden Jokowi akan netral pada Pilkada DKI Jakarta 2017 mendatang.
"Presiden Jokowi mana mungkin memberi instruksi secara eksplisit agar relawannya mendukung salah satu kandidat?" ujar Kartika, bekas tim kampanye Jokowi-JK di Pilpres 2014 ini.
"Dan saya percaya bahwa Presiden Jokowi juga memberikan kebebasan atas pilihan dukungan pada masing masing Komunitas Relawan," dia menegaskan.
Berita mengenai hal tersebut muncul saat Garda Pemuda Nasdem menyelenggarakan acara buka puasa bersama dengan para Ahokers Jum'at (24/6/2106). Kartika diundang sebagai salah satu narasumber dalam acara tersebut, bersama dengan narasumber lain yang berasal dari 3 partai politik yang telah menyatakan dukungannya kepada Ahok, dan beberapa media rupanya telah membuat framing pemberitaan dari statement Kartika seolah-olah Pak Jokowi memerintahkan relawannya untuk mendukung Ahok.
Dalam acara tersebut Kartika juga mengapresiasi perjuangan Teman Ahok yang telah berhasil mengumpulkan lebih dari 1 juta KTP warga Jakarta.
"Kami dari Jasmev mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh Teman Ahok dalam proses pengumpulan KTP, dan tugas KPUD lah yang nantinya akan melakukan verifikasi keabsahannya," katanya.