TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Brigadir Hanafi, polisi yang menjadi korban pengeroyokan oknum suporter Persija hingga kini masih dirawat intensif di Rumah Sakit Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Sejumlah keluarga dan kerabat secara bergiliran menjenguk polisi yang bertugas di Brigade Mobil Polda Metro Jaya tersebut.
"Masih hingga kini masih ditangani," ujar Ardi, salah seorang kerabat Brigadir Hanafi kepada Tribunnews, Minggu (26/6/2016).
Menurutnya kondisi kesehatan kerabatnya yang mengalami sejumlah luka di wajah tersebut kini mengalami kemajuan. Namun ia mengaku tidak tahu rinci kondisi Brigadir Hanafi yang menderita luka karena dikeroyok suporter Persija Jumat malam lalu.
"Saya belum tahu, hingga siang tadi masih ditangani," ujarnya.
Sementara itu di gedung utama Rumah Sakit Polri tersebut, istri Brigadir Hanafi yang enggan disebutkan namanya tampak keluar masuk ruang ICU B rumah sakit.
Perempuan berkerudung tersebut banyak menunduk dan tidak berkomentar banyak kepada awak media. Ia mengataan setelah ditangani dokter, suaminya tersebut membaik dan sudah sadarkan diri. Anggota tubuhnya sudah dapat digerakkan, meski secara perlahan.
"Sekarang sudah membaik, Insyaallah segera pulih," katanya kepada Tribunnews.
Kunci Jawaban Post Test Modul 2 Kondisi Seperti Apa yang Biasanya Membuat Anda Belajar Lebih Optimal
15 Latihan Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 4 SD Bab 2 Kurikulum Merdeka, Di Bawah Atap
15 Latihan Soal Bahasa Indonesia Kelas 4 SD BAB 4 Semester 1 Kurikulum Merdeka, Meliuk dan Menerjang
Namun meskipun membaik, Brigadir Hanafi belum bisa berbicara banyak. Sehingga baik keluarga ataupun yang menjenguk belum bisa menanyakan awal kejadian yang menimpa Brigadir Hanafi. Ia meminta doanya agar Brigadir Hanafi dapat segera pulih dan berkumpul bersama keluarga.
"Saya minta doanya saja ya, saya tidak dapat mengatakan apa-apa lagi," katanya.
Sementara itu salah seorang petugas keamanan Rumah Sakit mengatakan sejumlah pejabat kepolisian berdatangan menjenguk petugas yang menjadi korban kerusuhan oknum suporter saat pertandingan Persija melawan Sriwijaya FC Jumat malam lalu tersebut.
Menurutnya selain Brigadir Hanafi, terdapat tiga polisi lainnya yang masih dirawat. Mereka yakni Brigadir Wawan Chandra, Brigadir Supriyadi, dan Aiptu Muhtadi.
"Hanya saja yang mengalami luka parah hanya Brigadir Hanafi," paparnya.
Distro Jackmania Diserang
Buntut kerusuhan oknum suporter Persija yang menyebabkan sejumlah polisi luka-luka dan kendaraan petugas rusak parah, sehari kemudian sejumlah suporter Persija diserang orang tidak dikenal. Salah satunya di Jalan Percetakan Negara Raya, Rawasari, Cempaka Putih, Jakarta pusat.
Pada Sabtu (25/6/2016) malam, sebuah toko yang menjual Marchendise atau pernak-pernik Persija diserang oleh sejumlah orang yang menggunakan penutup muka.
"Menggunakan penutup muka, jadi kita engga lihat, jalan ditutup oleh mereka," ujar Aris salah seorang saksi mata di tempat kejadian.
Penyerangan yang dilakukan puluhan orang yang mengendarai motor tersebut berlangsung sangat cepat.
Menurutnya begitu tiba di depan toko Crazy Orange pada Sabtu sekitar jam 8 malam, puluhan orang tersebut langsung masuk ke dalam toko dan merusak yang ada di dalamnya.
Menurut Aris, mereka juga menganiaya tujuh orang yang berada di dalam toko.
"Bahkan ada yang keluar dari gang sebelah bernama Agil langsung ditodong senjata," paparnya.
Akibat penyerangan tersebut empat orang mengalami luka-luka dan sempat dirawat di rumah sakit. Mereka yakni Agil, Reza, Nurizah dan Farhat. Dua dari empat orang tersebut hingga kini masih dirawat di RSCM.
"Kalau Agil ama Reza udah balik. Mereka lukanya engga begitu parah, walaupun ada jahitan di kepalanya. Kalau Nurizah itu parah. Luka bekas bacokan di mukanya, sampai kena mata. Dia ama Farhat sekarang masih di RSCM di ruang UGD, enggak ada yang bisa jengguk dulu," ungkap Aris.
Aris mengaku tidak mengetahui siapa orang-orang tersebut. Hanya saja menurutnya mereka rata-rata berbadan tegap. Ia dan lainnya saat itu tidak berani melawan karena jumlahnya banyak.
"Waktu mereka datang saya langsung bersembunyi ke belakang (toko) di situ ada lorong menuju gudang," paparnya.
Pantauan Tribunnews, toko tersebut kini diberi garis polisi. Terdapat serpihan kaca di sekeliling toko yang ditutup rolling door tersebut.