TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Walikota Surabaya Tri Rismaharini masih menolak bila diusung di Pilkada DKI Jakarta.
Menanggapi hal itu, Wakil Sekjen PDIP Eriko Sotarduga mengatakan pihaknya belum memutuskan calon yang akam diusung di Pilkada DKI Jakarta.
Ia menuturkan keputusan diambil DPP yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Sesuai yang belum diputuskan tentunya kader-kader juga tidak etis kalaau menyampaikan saya ingin, saya setuju, saya menolak, saya tidak mau, kan tidak seperti itu. Katakan siapapun kader namanya kita budaya timur tentu tidak langsung saya mau. Tentu tidak seperti itu budaya kita," kata Eriko di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (28/6/2016).
Eriko yakin siapapun kader yang ditunjuk oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri akan bersedia diusung di Pilkada DKI Jakarta. Sebab, kader PDIP harus siap ditugaskan dimanapun.
Mengenai Risma, Eriko menilai hal tersebut hanya Walikota Surabaya yang dapat menjawabnya.
"Mekanisme kan sudah ada. Kalau beliau katakan asumsinya ditunjuk untuk DKI, tentu ada wakilnya. Kan itu mekanisme yang ada selama ini," kata Eriko.
Eriko menegaskan PDIP memiliki banyak kader yang dapat diusung di Pilkada DKI Jakarta.
Contohnya, Tri Rismaharini, Ganjar Pranowo, Djarot Syaiful Hidayat, Bambang DH serta Abdullah Azwar Anas.
"Jadi kader sangat banyak. Tapi tentu semua menahan diri. Begitu juga elektabilitas akan ada kalau sudah ditunjuk siapa calon yang tetap untuk DKI Jakarta," ujarnya.
Mengenai pencalonan saat batas akhir, Eriko menuturkan hal tersebut merupakan bagian strategi partai.
Menurutnya, PDIP memperhitungkan calon lain yang memiliki elektabilitas sangat tinggi.
"Kita memperhitungkan sampai menit terakhir. Kalau sekarang saya sendiri belum tahu.Kalau
mau lihat secara jujur kan masih cukup lama masih 6 bulan lagi. Tapi kita melihat mudah-mudahan habis lebaran ini bisa diputuskan," ujarnya.