TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat menanggapi fenomena arus balik di Jakarta setelah hari raya Idul Fitri 1437 Hijriah.
Djarot mengatakan, DKI Jakarta tidak akan 'membangun benteng' sehingga orang tidak bisa masuk ke Jakarta.
"Jakarta itu kota terbuka bagi siapa saja, namun terkendali," kata Djarot di Kantor DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (2/7/2016).
Djarot mengatakan, cara mengendalikan masuknya orang secara besar-besaran tersebut dengan program bina kependudukan yang masih dirancang ini.
Nantinya, kata Djarot, warga DKI yang berstatus pendatang baru ini harus terdata di tiap lingkungan RT/RW mereka. Kemudian data itu akan terintegrasi dengan sistem Jakarta Smart City yang kini dimiliki Pemprov DKI.
Djarot mengungkapkan, pendataan tersebut guna memberikan pelayanan publik yang layak, khususnya bagi pendatang baru yang sudah terdaftar.
"Kita tidak keras semacam operasi yustisi lah. Karena bagaimanapun juga ini terkait dengan pelayanan dari kita juga dong. Ini juga berpengaruh terhadap misi Jakarta baru kita juga yang bersih, tertib, nyaman, manusiawi dan berkebudayaan tinggi," kata Djarot.