TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPD I Golkar DKI Jakarta Fayakhun Andriadi yakin Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menggunakan jalur parpol di Pilkada.
Meskipun, Ahok sampai saat ini masih menyatakan maju melalui jalur perseorangan di Pilkada DKI 2017.
"Insya Allah, saya tidak mau mendahului siapa-siapa. Tapi saya besar keyakinan bahwa Pak Ahk akan maju dari jalur parpol," kata Fayakhun disela-sela acara HUT AMPI di Kemang, Jakarta, Jumat (1/7/2016).
Golkar merupakan salah satu partai pendukung Ahok bersama Hanura dan NasDem. Ia mengakui ketiga parpol tersebut sering melakukan pertemuan rutin.
"Jadi sebenarnya orang Jakarta dia-dia juga , kita-kita juga. Jadi apakah dia termasuk Teman Ahok termasuk dalam partai pendukung, NasDem, Hanura, Golkar. Kita itu teman semua. Kita itu komunikasi. Semua punya niat yang sama. Yaitu, mengusung mendukung Ahok di cagub," jelas Anggota Komisi I DPR itu.
Fayakhun mengungkapkan alasan keyakinannya Ahok menggunakan mekanisme parpol. Menurutnya, hal itu lebih efektif dan efisien. Ia melihat Teman Ahok didirikan saat belum ada partai yang mendukung Mantan Bupati Belitung Timur itu di Pilkada DKI Jakarta.
"Ada yang mendukung mengusung tapi jumlahnya kurang. Nggak cukup, sehingga disiapkan perahu karet perahu cadangan, pelampung penyelamat. Nah sekarang kalau mau menggunakan Teman Ahok bisa. Tetapi proses verifikasinya beresiko dan menghabiskan energi," imbuh Fayakhun.
Sementara terdapat tiga partai politik yang resmi mendukung Ahok di Pilkada DKI Jakarta. Tiga partai itu sudah mencukupi syarat seorang calon gubernur diusung di Pilkada DKI Jakarta.
"Kalau perorangan kurang efisien, bahkan Teman Ahok sekalipun, mereka orang-orang terpelajar, mereka orang yang punya pikiran-pikiran yang betul-betul normal kan. Ya sudah, 3 kertas ya sudah. Jadi akhirnya relawan Ahok, Teman Ahok, partai, sama-sama bagaimana menang aja. Anggap sudah selesai itu (verifikasi)," jelasnya.