News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ketua KPU Meninggal Dunia

Dari Riwayat Kesehatan, Keinginan Husni Kamil Manik yang Belum Tercapai hingga Pesan Terakhirnya

Editor: Robertus Rimawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi: UJI PUBLIK PKPU - Ketua KPU Husni Kamil Manik (dua dari kanan) bersama pimpinan ketika membuka Uji Publik Rancangan Peraturan KPU (PKPU) di Gedung KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Selasa (7/6). KPU melakukan uji publik rancangan perubahan PKPU tentang Pemutakhiran Data dan Daftar Pemilih serta PKPU tentang Pemilihan di Daerah Otonomi Khusus yakni Aceh, Papua, Papua Barat dan DKI Jakarta jelang Pilkada Tahun 2017. Warta Kota/henry lopulalan

TRIBUNNEWS.COM - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Manik berpulang dan meninggalkan kepedihan bagi banyak pihak.

Berikut rincian kesehatan dan pesan terakhir almarhum, Jumat (8/7/2016).

Husni Kamil Manik meninggalkan seorang istri Endang Mulyani dan tiga orang anak MA Afifuddin Manik, Abid WA Manik dan Nuraisyah  H Manik.

Husni menjalani perawatan di RS Pertamina pada Kamis pagi dan dinyatakan meninggal dunia oleh dokter RS pada pukul 21.10 WIB.

Menelusuri riwayat kesehatannya, menurut Komisioner KPU Hadar Nafis Gumay sebelum mengembuskan nafas terakhir, Husni sempat menjalani terapi pijat kesehatan.

Diketahui ada infeksi yang sudah menyebar di tubuhnya.

"Beberapa kali menjalani terapi pijat kesehatan. Ada infeksi yang sudah menyebar di tubuhnya, untuk lebih jelasnya saya belum tahu karena belum bertemu dengan pihak keluarga," kata Hadar, Kamis(7/7/2016) malam.

Menurut Hadar, selama ini ia dan teman-teman di KPU tidak melihat dia sakit.

Sementara itu kakak kandung Husni, Arfanuddin Manik menceritakan penyebab meninggalnya adiknya.

Husni Kamil diketahui terserang peradangan akibat bisul.

"Abses istilah kesehatannya. Abses ini tidak pecah tapi makin lama makin lebar," kata Arfan di rumah duka, Jalan Siaga Raya,Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2016).

Husni masuk rumah sakit Pusat Pertamina saat Rabu (6/7/2016).

Ternyata, penyakit yang diderita Husni sudah meradang.

Padahal, Husni tidak pernah mengeluh mengenai penyakitnya tersebut.

"Peradangan sudah ke perut, virus-virus sudah menyebar melalui darah," katanya.

 Arfan mengatakan Husni memiliki riwayat diabetes sehingga mempercepat peradangan.

Hal itu pula yang mengakibatkan infeksi di darah.

Pada Kamis (7/7/2016) keadaan Husni mulai melemah pada sore hari.

Tim dokter akhirnya memasang alat bantu pernapasan.

"Pukul 20.30 WIB ngedrop lalu tim dokter berkumpul, sekitar pukul 21.00 WIB nafas terakhir," ujarrnya.

Keinginan terakhir yang belum tercapai

Wafatnya Ketua KPU Husni Kamil Manik ternyata tidak meninggalkan firasat sebelumnya pada keluarga.

Hal itu disampaikan kakak kandung Husni Kamil Manik, Arfanuddin Manik di rumah duka, Jalan Siaga Raya, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2016).

"Firasat juga enggak ada. Biasanya kalau keluarga ada yang bermimpi. Ini enggak ada. Kejadian ini kita melihat seperti mimpi," kata Arfan.

Arfan mengatakan Husni sempat menceritakan keinginannya untuk berbisnis usai menjabat sebagai ketua KPU.

Husni, kata Arfan, beralasan berbisnis bisa mengangkat derajat keluarga. 

"Kalau usaha bisa ditekuni kenapa tidak. Akan kita kembangkan cuma sekarang lagi nunggu pelan-pelan. Nanti ketika sudah tumbuh bisa kita tularkan dengan tetangga," katanya.

Arfan menceritakan akan mengembangkan bisnis usai lebaran.

Hal itulah yang menjadi perbincangan sebelum Husni meninggal karena diabetes serta infeksi organ dalam.  

Pesan terakhir

Sedangkan dari sisi aktivitas kesehariannya, rekan kerja terdekat almarhum menjelaskan beberapa waktu sebelum Husni meninggal dunia.

Husni bahkan terlihat sehat walafiat dan sempat menghadiri acara buka puasa bersama di kediaman Menteri Agraria Ferry Mursyidan Baldan.

Namun, ada tanda atau firasat yang dirasakan Wakil ketua Komisi IV DPR yang juga Politikus PAN, Viva Yoga Mauladi.

Viva mengaku sempat berbincang dengan Husni Kamil Manik.

Dalam obrolan tersebut Viva sempat menyemangati Husni Kamil Manik agar tidak cepat-cepat pensiun dari KPU, akan tetapi Husni enggan mengiyakan.

"Saya bilang ke beliau, ayo bang Husni kita running, running lagi, semangat di KPU."

"Dia selalu menolak, bilangnya mau istirahat,cukup sekali saja jadi Ketua," ujar Viva saat berbincang dengan Tribunnews, Kamis(7/7/2016).

Tidak disangka, ucapan terakhir Husni Kamil Manik tersebut menjadi pertanda akan berakhirnya usia dan dipanggil menghadap sang Ilahi.

"Tidak nyangka itu ucapan terakhirnya," kata Viva.

Husni Kamil Manik lanjut Viva merupakan sosok yang dialogis, komunikatif dan obyektif.

"Pokoknya bagus lah dia,"ujar Viva.

Karena itu Viva mengaku merasa kehilangan sosok seperti Husni Kamil Manik. (Tribunnews/Ferdinand Waskita/Willy Widianto/Kompas.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini