Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kecelakaan bus mendominasi angka kecelakaan kendaraan, selain kecelakaan sepeda motor, saat arus balik Lebaran 2016.
Dari data Operasi Ramadniya 2016, hari kedua Lebaran, Kamis (7/7/2016) tercatat ada 5 unit bus yang terlibat kecelakaan.
Kemudian pada Jumat (8/7/2016), kecelakaan yang menimpa bus menurun menjadi tiga unit bus. Lalu Sabtu (9/7/2016), kecelakaan bus naik menjadi 18 unit.
"Ada peningkatan kecelakaan dari tiga unit bus pada Jumat (8/7/2016) menjadi 18 unit bus pada Sabtu (9/7/2016)," ucap Karo Penmas Mabes Polri, Brigjen Agus Rianto, Minggu (10/7/2016).
Dari beberapa kecelakaan yang melibatkan bus, yang menjadi sorotan yakni kecelakaan maut di Cimahi, Jawa Barat, Jumat (8/7/2016).
Kecelakaan yang terjadi di turunan panjang Jalan Koloner Masturi, Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi ini mengakibatkan sembilan penumpang tewas dan puluhan lainnya luka-luka.
Rem blong diduga menjadi penyebab utama kecelakaan maut bus Parahyangan yang memuat rombongan wisatawan asal Kelurahan Tanjung Pura, Kabupaten Kawarang.
Dimana bus yang berisi lebih dari 50 penumpang itu hendak pulang ke Karawang setelah menikmati liburan di Curug Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Saat melintas dari Cisarua menuju Cimahi bus tiba-tiba hilang kendali lalu oleng dan terbalik setelah sebelumnya menabrak pembatas perumahan dan sebuah bengkel tambah ban.
Tak hanya itu, dua mobil dan dua motor ikut terseret bus bernopol T 7035 DL tersebut.
Untuk menghindari kecelakaan serupa, Agus mengimbau para pengemudi agar memastikan kondisi bus yang dibawanya dalam keadaan "sehat"
Selain kondisi mesin bus, kondisi pengemudi juga harus sehat. Apabila kelelahan harus istirahat dan tidak memaksa melanjutkan perjalanan.
"Diharapkan para sopir bus lebih teliti lagi memeriksa mesin mobil, pastikan rem berfungsi dengan baik. Istirahat cukup dan selalu konsentrasi saat mengendarai bus," tambahnya.