Nah, lucunya, tampaknya ada satu jenis Pokemon, Sandshrew, yang terletak di kantor polisi Darwin tersebut. Alhasil, banyak pemain yang, mungkin, saking asyiknya bermain tidak sadar memasuki kantor tersebut.
Jumlah pemain yang masuk tampaknya tidak hanya satu atau dua orang.
Pasalnya, pihak kepolisian sampai mengeluarkan pernyataan resmi agar pemain tidak perlu masuk ke kantor untuk menangkap Sandshrew. Tampaknya, polisi sedikit terganggu.
"Bagi mereka, Pokemon Trainer pemula di luar sana yang menggunakan Pokemon Go --sementara Kantor Polisi Darwin mungkin merupakan sebuah Pokestop (tempat menangkap Pokemon), harap diketahui bahwa Anda tidak benar-benar harus melangkah masuk untuk mendapatkan Pokeballs," tulis pihak polisi.
Tidak hanya itu, pihak kepolisian juga meminta para pemain untuk lebih berhati-hati dalam bermain.
"Ini juga merupakan sebuah ide yang baik untuk memalingkan wajah dari ponsel Anda sebelum menyeberang jalan. Sandshrew tidak akan ke mana-mana dalam waktu cepat," lanjut pihak polisi, sebagaimana dirangkum dari The Verge, Jumat (8/7/2016).
Untungnya, pihak berwenang Australia itu tidak melarang penggunaan game tersebut.
"Tetap aman dan tangkap mereka semua!" pungkas pihak polisi.
Pokemon Go sendiri merupakan game buatan Nintendo bekerja sama dengan Niantic, developer di balik game terkenal Ingress.
Game tersebut memanfaatkan GPS dan kamera belakang smartphone untuk menangkap Pokemon virtual di berbagai lokasi dunia. Pokemon dihadirkan secara augmented reality.
Lantas, apakah sebenarnya Pokemon Go itu?
Nama Niantic sendiri, mungkin, sudah banyak terdengar di kalangan gamer smartphone.
Pasalnya, perusahaan spin off Google ini merupakan pihak di balik game populer Ingress, yang juga berbasiskan augmented-reality.
Pada umumnya, Pokemon Go merupakan game gratis untuk Android dan iOS, mengizinkan pemainnya untuk menangkap Pokemon yang tersembunyi di berbagai lokasi dunia nyata.
Di dalam game sendiri, pihak pengembang game menyediakan beberapa item yang bisa dibeli dengan uang nyata.