News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Demam Pokemon Go

Pramono Anung pun Berburu Monster Pokemon Cupu-cupu di Istana

Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penggemar game berburu pokemon melalui layar ponselnya di Kawasan Senayan, Jakarta, Jumat (15/7/2016). Meski belum resmi diluncurkan di Indonesia, permainan Pokemon Go berbasis realitas (augmented reality AR) sudah diminati banyak kalangan. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Kabinet Pramono Anung diam-diam tidak ingin ketinggalan 'demam Pokemon'.

Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu juga ikut menjajal game berbasis augmented reality itu di telepon genggamnya.

Bahkan, perburuan monster Pokemon dilakukan saat berada di kompleks Istana Kepresidenan.

"Di Istana juga ternyata ada pokemon-nya," kata Pramono saat ditemui di Kantornya, Jumat (15/7/2016).

Sejumlah monster Pokemon yang berada di Istana adalah jenis Pinsir dengan combat power 262. Monster Pokemon ini berada tepat di bagian belakang Istana Negara.

Selain itu, ada pula monster Pokemon jenis Bulbasaur dengan combat power 13 di tempat parkir mobil belakang Istana.

Pada kolom near by di aplikasi Pokémon Go, masih terlihat beberapa Pokemon lain seperti Ratata, Zubat, Tangela dan Krabby. Namun, pokémon-pokemon tersebut memang bukan monster langka dan bisa ditemukan di tempat umum lainnya.

"Kalau di rumah atau di ruangan begini, Pokemon-nya cupu-cupu. Di Monas tuh, Pokemon-nya top," ujar Pramono seraya mengaku, tidak sering bermain Pokemon Go.

Ia menyebut hanya penasaran dengan demam Pokemon di Indonesia, dan juga dunia tersebut.

Mantan Wakil Ketua DPR RI ini berharap permainan Pokemon Go tidak membuat seseorang celaka.

"Yang penting mainnya hati-hati, kalau tidak bisa bahaya," kata dia.

Terpisah, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berharap monster Pokemon berada di taman-taman di Ibu Kota. Selain aman, keberadaan monster Pokemon akan menjadi pemikat wisata taman di Jakarta.

"Lebih baik taruh (monster Pokemon) di taman-taman sebetulnya. Kunjungan taman juga jadi baik, kalau enggak taruh (monster Pokemon) banyak di Balai Kota juga boleh," kata Basuki.

Basuki meminta warga untuk berhati-hati memainkan permainan tersebut. Selain itu, ia juga melarang warga memainkan permainan tersebut sambil mengendarai mobil.

"Takut tabrakan saja kalau sambil naik mobil. Tapi kalau mainnya sambil jalan sih enggak apa-apa," ujarnya.

Meski belum dirilis secara resmi di wilayah Asia, termasuk Indonesia, game Pokemon Go banyak diminati dan telah dimainkan banyak masyarakat nusantara.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana memanfaatkannya untuk mempromosikan Wisata Balai Kota dan meningkatkan pengunjung Monumen Nasional (Monas).

Kepala Unit Pelaksana Teknis Jakarta Smart City Setiaji akan menjalin kerja sama dengan perusahaan teknologi Google atau dengan pihak pengembang game Niantic Inc.

Dia ingin monster dalam game Pokemon Go ada banyak di beberapa titik, terutama di tempat wisata semisal Monumen Nasional (Monas) atau Balai Kota.

"Minggu depan, kita minta waktu kepada pihak Google untuk membicarakan ini lagi. Kami juga akan bicarakan dengan pihak Nintendo atau dengan Niantic," ujar Setiaji di Balai Kota.

Setiaji menyatakan masih menunggu Pokemon Go dirilis secara resmi di Indonesia. Ia berharap, Balai Kota menjadi lokasi pertarungan antar Pokemon.

"Balai Kota bisa dijadikan semacam gym (tempat bertarung antar Pokemon). Jadi semacam tempat pertarungan. Biar orang bisa lebih sering ke Balai Kota," ujar Setiaji.

"Konsep dasarnya kita ingin memaksimalkan obyek wisata kita, dengan menggunakan Pokemon Go," tambah Setiaji.

Status game Pokemon Go di Indonesia yang belum resmi membuat masyarakat Jakarta terpaksa memainkan game ini dalam bentuk yang masih ilegal.

Untuk memainkan game ini pemain diharuskan meng-install aplikasi Pokemon Go APK yang rentan disusupi Malware. Risikonya data-data di dalam smartphone anda rentan dibajak 'hacker'.

Akan tetapi masyarakat pecinta Pokemon tidak terlalu risau akan hal tersebut. Dari pantauan Tribunnews, para pemain yang sebagian besar merupakan kaum muda punya kiat-kiat khusus untuk bermain game ini secara aman.

"Kalau mau install lihat dulu review di dalam website nya. Kalau banyak yang merekomendasikan berarti kemungkinan besar aman. Cari aplikasi yang sudah dicoba banyak orang," ujar Nabiel.

Selain itu, Leo (26) juga menyarankan agar tidak menaruh file-file "sensitif" di dalam smartphone untuk menghindari kerusakan atau kehilangan.

"Kalau saya pasrah saja sih. Kalau nanti rusak tinggal factory reset atau di-flash. Yang penting jangan menyimpan hal-hal penting di smartphone. Karena dia mudah sekali disusupi," ujar Leo.

Yang jelas para pemain Pokemon Go berharap agar produser game ini segera meluncurkan aplikasi permainan yang resmi supaya aman digunakan.

"Ya kita berharap segera dirilis resminya. Lihat saja responnya di Indonesia dan luar negeri. Ini juga akan jadi keuntungan besar buat produsennya," jelas Tama (19) yang sudah memainkan Pokemon Go sejak 10 hari yang lalu. (tribunnews/nicolas manafe/kompas.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini