News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilgub DKI Jakarta

Benarkan Adian Napitupulu, Pendamping Ahli Teman Ahok Dikabarkan Keluar

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

I Gusti Putu Artha saat mendatangi Kantor KPU, Jakarta, Jumat (31/7/2015)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pendamping Ahli kelompok pendukung Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) atau Teman Ahok, I Gusti Putu Artha, dikabarkan hengkang.

Keputusan tersebut menyusul polemik pernyataannya yang membenarkan pernyataan politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Adian Napitupulu.

Dia menjelaskan, percakapan yang dilakukannya bulan lalu tersebut salah paham.

Awalnya, Putu bilang ada screenshot yang beredar antara dirinya dalam grup berjudul 'Visi Muda Bali'.

Dirinya sekaligus mengakui menulis pernyataan 'Statemen Adian Napitupulu Benar Semua'.

"Ya. Tapi, pernyataan itu tidak ada hubungannya dengan kinerja Teman Ahok," ujar Putu melalui pesan singk‎at di Jakarta, Selasa (19/7/2016).

Sebelumnya, Adian meragukan, keakuratan satu juta dukungan Kartu Tanda Penduduk yang dikumpulkan Teman Ahok untuk maju dari jalur perseorangan pada Pilkada DKI 2017.

Adian menyangsikan dana yang terkumpul dari penjualan merchandise menembus Rp6,5 miliar.

Dalam screenshot grup WhatsApp Visi Muda Bali yang beredar di Twitter, Putu Artha menyatakan pernyataan Adian benar.

Pengakuan itu berpolemik, termasuk di komunitas TemanAhok.

Merespon hal tersebut, dalam sebuah Grup WhatsApp lain, JR UU Pilkada, Putu Artha menyatakan siap mundur sebagai pendamping ahli kelompok besutan Amalia Ayuningtyas cs itu.

"Jika karena ini kawan-kawan merasa tidak nyaman, secara moral saya siap mengundurkan diri dari komunitas Teman Ahok dan tim Ahok agar tidak ada ganjalan," ucapnya, ditulis Putu dalam screenshotnya.

Eks komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) tersebut mengaku, bakal kembali ke kampung halaman bila hengkang dari Teman Ahok nantinya.

"Mungkin itu yang paling terhormat jika ini sebuah kesalahan," ucap Putu.

Putu juga mengucapkan maaf atas pernyataannya yang mengaku tudingan Adian.

Beberapa anggota JR UU Pilkada pun meminta Putu tetap bertahan.

"Jangan Bang Putu," pinta Saut M Sinaga, salah satu penggugat UU Pilkada yang belum lama disahkan DPR.

"Saya justru respek dengan kejujuran," sahut Rudi Valinka atau yang terkenal dengan akun @kurawa di Twitter.‎

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini