Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penertiban bangunan yang berdiri di atas sungai, di Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, akan berlangsung setelah rumah susun Rawa Bebek siap untuk menampung warga yang direlokasi.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengatakan normalisasi Sungai Ciliwung demi menghindari banjir akan terus dilakukan.
Penertiban hanya dilakukan terhadap bangunan yang berdiri di atas sungai, tidak termasuk bangunan di daratan.
"Bukit Duri kalau (rusun) Rawa Bebek siap," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (3/8/2016).
Ahok mengimbau kepada warga Bukit Duri yang tidak bermukim di daerah aliran sungai (DAS) untuk tidak panik. Sebab penertiban yang akan dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak termasuk wilayah non-DAS.
"Yang di Bukit Duri darat dibongkar nggak? Enggak dong. Yang saya bongkar kan yang di dalam sungai sama di inspeksi, memang dari dulu kan tanah itu didudukin. Nah tapi kan seolah-olah mau bongkar semua, enggak, bukan itu," imbuh Ahok.
Sementara itu Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Selatan, Rabu (3/8/2016) ini akan mengundi unit-unit rumah susun (Rusun) di blok E, F, G, dan H di Rusun Rawa Bebek, Jakarta Timur untuk warga Bukit Duri, Jakarta Selatan, yang direlokasi karena terdampak proyek normalisasi Kali Ciliwung.
Wali Kota Jakarta Selatan, Tri Kurniadi, mengatakan hingga pagi ini sudah ada 101 warga yang mendaftar untuk dipindah ke rusun.
Dari 101 orang itu, sudah 70 orang yang mengembalikan formulir beserta berkas lain yang dibutuhkan.
"Mereka mau pindah secepatnya, sudah lama mau pindah, tapi baru siap sekarang rusunnya. Sudah 95 persen (pengerjaan rusun)," kata Tri di kantornya, Selasa kemarin.
Tri mengatakan rusun yang disediakan cukup luas dengan ukuran 6 x 6 meter. Ada dua kamar tidur, ruang tamu, dapur, dan balkon untuk menjemur pakaian.