Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Bidang Kimia dan Biologi Bareskrim Polri atau Ahli Toksikologi Forensik, Kombes Pol Nur Samran Subandi (53), menilai pelaku pembunuhan Wayan Mirna Salihin merupakan orang pintar.
Sebab, menurut dia, pelaku mengetahui sifat zat sianida yang bereaksi di air dingin.
Sehingga, pelaku memesan es Kopi Vietnam yang diminum Mirna di Kafe Olivier Grand Indonesia, Rabu (6/1/2016).
"Pelaku pintar paling tidak dia mengetahui kalau panas zat sianida menghilang. Kalau panas Hidrogen sianida (HCN) keluar. Kalau dingin bereaksi," ujar Samran saat memberikan keterangan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Rabu (3/8/2016).
Pihak Puslabfor Polri menerima dari penyidik Polsek Tanah Abang barang bukti berupa cairan bekas minuman Mirna yang berada di gelas dan botol serta wadah pembanding, Jumat (8/1/2016).
Menurut dia, ada kriteria pembungkusan barang bukti sebelum diterima pihak Puslabfor Polri.
"Satu di dalam gelas dan satu di botol. Ini yang kami terima. Gelas ada isi. Pembanding ada sisa barang bukti. Pembanding tidak masuk barang bukti. Boleh diajukan terkadang pembanding diminta," kata dia.
Kepala Bidang Kimia dan Biologi Bareskrim Polri atau Ahli Toksikologi Forensik, Komisaris Besar Nur Samran Subandi (53), mengatakan zat sianida merupakan senyawa beracun tinggi yang mudah larut dalam air.
Menurut dia, zat sianida bersifat korosif sehingga terkena sesuatu benda maka permukaan benda itu akan terkelupas.
Apabila terkena tangan langsung gatal-gatal dan panas.
"Bahan kimia beracun tinggi. Barang ini sangat larut dalam air. Racun kuat bisa terurai dengan cepat," ujar Samran saat memberikan keterangan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Rabu (3/8/2016).
Dia menjelaskan, zat sianida jika dicampurkan di minuman kopi maka akan cepat larut. Zat ini lebih cepat larut dibandingkan gula dan garam yang dicampur ke minuman.
"Di gelas lepas, tetapi pelan karena tidak ada asam. Cepat larut. Larutan lebih cepat daripada gula dan garam. Sifat bisa mengubah warna," kata dia.
Dia menambahkan, zat sianida banyak dipergunakan untuk menangkap ikan di terumbu karang. Ini dipergunakan juga saat pemimpin NAZI, Adolf Hitler membunuh orang Yahudi.