News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilgub DKI Jakarta

Hanura Prediksi Koalisi Kekeluargaan di Pilkada DKI Bakal Goyang

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Plt Ketua DPD PDI-P DKI Jakarta Bambang DH bersama Ketua DPW Demokrat DKI Jakarta Nahrowi Ramli, Ketua DPW PKS DKI Jakarta Syakir Purnomo, Ketua DPW PAN Jakarta Eko Patrio, Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Muhammad Taufik, Ketua DPW PPP Jakarta Abdul Azis, dan Ketua DPW PKB DKI Jakarta Hasbiallah Ilyas memberikan keterangan pers tentang pembentukan koalisi, di Jakarta, Senin (8/8/2016). Tujuh partai sepakat membentuk koalisi bernama Koalisi Kekeluargaan dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 untuk melawan Ahok. TRIBUNNEWS/HERUDIN

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Hanura menganggap wajar koalisi kekeluargaan yang dibentuk tujuh partai penantang Ahok di Pilkada DKI Jakarta.

Hanura bersama NasDem dan Golkar merupakan barisan parpol pendukung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Pilkada DKI Jakarta.

Sekretaris Fraksi Hanura Dadang Rusdiana menilai koalisi kekeluargaan justru akan goyang.

Apalagi terdapat kedekatan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Ahok.

"Yang terjadi itu, yang goyang itu bukan yang tiga ini, tapi yang justru goyang adalah koalisi kekeluargaan. Ahok dengan keluarga PDIP sudah dekat. Jadi sebenarnya yang goyang itu sebelah sana," kata Dadang di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (9/8/2016).

Ia berharap goyangnya koalisi kekeluargaan dapat berdampak positif bagi pendukung Ahok.

Anggota Komisi X DPR itu juga melihat koalisi kekeluargaan yang berisi tujuh partai politik menyulitkan koordinasi.

"Semakin banyak partai semakin sulit terkendali. Semakin banyak kepentingan yang dibawa. Maka potensi goyang-goyang lebih besar koalsii kekeluargaan ketimbang kita " kata Dadang.

Menurut Dadang, situasi politik di Pilkada DKI sangat dinamis.

Ia ragu ketujuh partai politik tersebut terus bersatu mengusung pasangan yang sama. Apalagi, belum ada pasangan calon yang dimunculkan koalisi tersebut.

"Kalau misalnya mengusung Djarot -Sandiaga Uno, atau Risma-Sandiaga Uno, kan kita juga dalam politk ini kan tidak bisa dengan kepastian, bagaimana politik itu bisa bertahan atau tidak. Tapi yang jelas kalau koalisi kita‎ Golkar-Hanura-NasDem, itu relatif solid. Tidak mngkin pecah lagi. Sudah fix untuk dukung Ahok," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini