TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto menggunakan istilah "Pagi Kedelai, Sore Tempe' untuk menyebut sikap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang dinilai tidak konsisten terkait penolakan Ahok untuk cuti kampanye pada pilgub DKI 2017 mendatang.
"Nah, 'itu pagi kedelai, sore tempe', dan itu namanya inkonsistensi dalam berfikir," ujar Prijanto, saat ditemui usai acara 'Tolak Ahok, Tolak Pemimpin Kafir?' Di Fedung Joeang, Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat, Rabu (10/8/2016).
Ia pun membeberkan pernyataan Ahok yang pernah 'menyentil' mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo (Foke) pada masa kampanye pilgub DKI 2012 lalu.
"Ketika tahun 2012, dia bilang pak Foke harus cuti dan jangan sampai menggunakan fasilitas negara, itu pikiran dia tahun 2012," katanya.
Namun, kini pernyataan Ahok berubah 360 derajat, "Sekarang dia kan lain lagi (jalan pikirannya)."
Prijanto pun menyindir alasan tidak cutinya mantan Bupati Belitung Timur tersebut untuk menjaga agar uang rakyat tidak dikorupsi.
"Tapi bagus sih, untuk mengawasi agar uang rakyat tidak dikorup, tapi apa bener?" ujarnya.
Sebelumnya, Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) 'ogah' jika dipaksa harus mengambil cuti saat masih menjalani masa kampanye pada pilgub DKI 2017 mendatang.
Ia kini tengah menggugat Undang-Undang Pilkada Nomor 10 Tahun 2015.
Gubernur yang selalu mengeluarkan kalimat kontroversial itu menilai UU tersebut memaksanya untuk cuti berkampanye.
Ia berdalih, sebagai Gubernur dirinya harus mengawasi bawahannya di lingkungan Pemprov DKI.