TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Heri Kiswanto (40) seorang pemulung, tewas mengenaskan dengan luka berat di kepala bagian belakang dan luka robek di dahinya, Kamis (11/8/2016) dinihari.
Heri menjadi korban tabrak lari angkutan kota jenis mikrolet di Jalan Raya Bogor, Mekarsari, Cimanggis, tak jauh dari Kampus Universitas Jayabaya.
Kasatlantas Polresta Depok Komisaris Sutomo menuturkan saat kejadian Heri tengah mendorong gerobaknya di sisi Jalan Raya Bogor yang sepi dan lengang. Ia hendak menuju ke tempat tinggalnya di sekitar kawasan Kampung Tipar, Cimanggis.
Saat itu, katanya sebuah angkot melintas dari utara ke selatan dengan kecepatan tinggi. Angkot menabrak Heri dari belakang. Tubuh Heri sempat terpental beberapa meter.
Sementara sopir angkot langsung tancap gas meninggalkan korban yang terkapar dan tewas di lokasi kejadian.
"Dari keterangan saksi diketahui angkot yang menabrak korban adalah jenis Toyota Kijang namun nomor polisinya tidak diketahui. Kami masih dalami untuk mencari sopir angkot yang menabrak korban," kata Sutomo.
Menurutnya jenasah korban sempat dibawa ke RSUD Ciawi, Bogor untuk divisum. "Siang tadi jenasah sudah dibawa keluarga dan kerabat ke kampung halamannya di Ngawi, Jawa Tengah, untuk dimakamkan," kata Sutomo.
Sutomo menjelaskan Heri merupakan warga Plelek, Desa Pengkol, Kecamatan Mantingan, Ngawi, Jawa Timur.
"Kami tetap dalami kasus tabrak lari ini untuk mengidentifikasi sopir angkot yang menabrak korban," kata Sutomo. (Budi Sam Law Malau)