TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mimpi Gloria Natapradja Hamel terwujud, ia ikut dalam tim penurunan bendera setelah sebelumnya dikeluarkan dari Paskibraka gara-gara status dwi kewarganegaraannya, Rabu (17/8/2016).
Ternyata ada kisah dibaliknya mulai dari perjuangan Gloria agar lulus seleksi Paskibraka hingga ia dikeluarkan dari Tim Paskibraka.
Seperti dikutip dari tayangan langsung wawancara Kompas TV pada Gloria, Selasa (16/8/2016), ia menceritakan bagaimana tahapan yang panjang yang harus dilewati.
Mulai dari tingkat kabupaten, provinsi hingga nasional.
Gloria telah mengalami proses yang panjang dan melelahkan.
Bahkan menurut Gloria melalui wawancara tersebut, ia mengaku kalau terkendala dengan kelebihan berat badan.
"Saya overweight sehingga saya tiap pagi jogging untuk mendapatkan berat badan yang sesuai dengan standar Paskibraka tingkat nasional," demikian kata Gloria.
Perjuangan Gloria sangat berat sehingga ketika begitu saja dikeluarkan dari Paskibraka tak dipungkiri Gloria merasakan sakit hati.
Sang bunda, Ira Natapradja melalui wawancara langsung di acara Indonesia Lawyer Club TV One mengungkapkan hal itu secara blak blakkan.
Menurut Ira yang sangat menyakitkan bagi Gloria bukanlah saat dikeluarkan dari Paskibraka namun caranya hingga akhirnya Gloria dikeluarkan yang dinilai tidak tepat.
Sang bunda bercerita berdasar penuturan anaknya, pada waktu gladi kotor di Istana Negara Gloria dibawa tim.
"Saat itu katanya Gloria disuruh cek kesehatan ke sebuah rumah sakit," ujar Ira menirukan kata-kata Gloria dalam tayangan langsung TV One tersebut.
Gloria awalnya tak curiga dan ikut pihak panitia ke rumah sakit, namun anehnya kenapa tidak bersama teman-teman Paskibraka lainnya.
Ternyata menurut Ira, Gloria diajak ke rumah sakit agar tak melihat saat teman-temannya berangkat ke Istana Negara untuk gladi kotor.
Menurut Ira cara inilah yang disesalkan kenapa harus seperti ini tidak terus terang langsung mengatakan apa masalahnya tapi harus dengan cara seperti ini.
Meski demikian Gloria mengatakan pada Ira kalau ia masih berharap untuk dipanggil kembali.
Dan akhirnya ia dikeluarkan dari Paskibraka, tak bisa mengikuti acara pengibaran bendera, namun sore hari, Presiden dan Wakil Presiden mengizinkan Gloria untuk ikut dalam penurunan Sang Saka Merah Putih.
Sakit hati Gloria dan bundanya semoga telah terobati. (*)