News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Junaidi Selalu Terbayang-bayang Wajah Nur Asih, Pacar yang Telah Tewas di Tangannya

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Junaedi, pembunuh Nur Asih, mengaku sudah mengenal korban selama tujuh bulan terakhir.

TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Junaedi (21) pelaku pembunuhan terhadap Nur Asih (24) pembantu rumah tangga yang jenazahnya ditemukan di Kali Ciliwung, di Perumahan Pesona Kahyangan, Sukmajaya, Depok, Minggu (24/7/2016) lalu, mengaku sudah mengenal korban selama tujuh bulan terakhir.

Namun kata Junaedi ia baru berpacaran secara gelap dengan Nur Asih selama dua bulan terakhir.

Selama menjalin kasih dengan Nur Asih itu, Junaedi mengaku sempat meminjam uang kepada Nur Asih sebesar sekitar Rp 1,5 Juta.

Hal itulah yang diduga menjadi pemicu dan motif Junaedi membunuh selingkuhannya itu.

Kapolresta Depok Kombes Harry Kurniawan menuturkan motif Junaedi membunuh Nur Asih yang merupakan selingkuhannya, di duga kuar karena utang piutang.

Sebab dalam pertemuan terakhir keduanya atau sesaat sebelum pelaku membunuh korban, kata Harry, Nur Asih menagih uangnya yang dipinjam Junaedi sebesar Rp 3 Juta.

"Karena pelaku hanya merasa berutang Rp 1,5 Juta, mereka sempat cekcok," kata Harry, di Mapolresta Depok, Senin (22/8/2016).

Peristiwa itu terjadi di bedeng di sisi Kali Ciliwung, di Sukmajaya, Depok. Di sana pulalah, keduanya sempat berhubungan intim.

"Karena pelaku tak punya uang dan korban mengancam akan teriak jika uangnya tak diberikan, pelaku mencekik dan memukul korban hingga tak sadarkan diri. Setelah itu, pelaku membuang tubuh korban ke Kali Ciliwung dari tebing setinggi 5 meter," kata Harry.

Namun saat itu kata Harry, tubuh korban menyangkut di sisi tebing kali dan tak masuk ke aliran kali. "Pelaku sempat menuruni tebing dan mendorong tubuh korban agar tercebur ke aliran kali," kata Harry.

Usai membunuh korban, kata Harry, pelaku pulang ke rumah orangtuanya di Kampung Penusupan RT 3/2, Kelurahan Penusupan, Pejawaran, Banjarnegara, Jawa Tengah.

Sementara selama di Depok, pelaku tinggal di salah satu rumah pamannya di Sukmajaya. Ia bekerja sebagai kuli bangunan mengikuti pamannya.

"Selama pelariannya, pelaku berada di rumah orangtuanya di Banjarnegara, Jawa Tengah," kata Harry.

Menurutnya aktivitas pelaku usai membunuh Nur Asih, adalah kembali membantu usaha tani orangtuanya di Banjaranegara, Jawa Tengah.

Harry menuturkan, saat pembunuhan dilakukan Junaedi, Sabtu (23/7/2016) lalu, Junaedi dan korban janjian bertemeu di Grand Depok City.

"Pelaku menunggu korban dengan janjian di GDC. Pelaku saat itu membawa motor pamannya," kata Harry.

Setelah bertemu pelaku membawa korban ke bedeng di sisi Kali Ciliwung di Sukmajaya, Depok.

Setelah berhubungan intim di sana, percekcokan karena uang terjadi hingga pelaku membunuh korban.

Menurut Harry, hubungan Nur Asih dengan Junaedi sempat diketahui oleh orangtua dan keluarga Nur Asih di Palembang dan Jambi.

Oleh korban, pelaku diakui sebagai suami keduanya.

"Kepada keluarga, korban menyatakan bahwa pelaku ini adalah suami keduanya. Korban sendiri sudah bercerai dengan suami pertamanya dan punya anak berusia tiga tahun yang dititipkan ke neneknya di Jambi," kata Harry.

Sebelumnya polisi telah berhasil mengungkap identitas mayat perempuan korban pembunuhan, yang ditemukan di Kali Ciliwung di Perumahan Pesona Kahyangan, Sukmajaya, Depok, Minggu (24/7/2016) pagi.

Korban adalah Nur Asih (24) warga Petajen, RW 1, Bajubang, Batanghari, Provinsi Jambi.

Nur Asih juga diketahui tinggal di Palembang dan memiliki keluarga di sana.

Nur Asih diketahui meninggalkan Palembang 2014 lalu.

Nur Asih juga diketahui sudah menikah.

Suami Nur Asih di Palembang, mengaku sejak 2014 lalu sudah tak pernah berkomunikasi lagi dengan Nur Asih.

Nur Asih memiliki seorang anak berusia tiga tahun dengan suaminya itu.

Selain dipastikan dianiaya, diduga kuat Nur Asih sempat diperkosa sebelum dibuang ke Kali Ciliwung.

Sebab berdasarkan hasil otopsi, ditemukan adanya cairan sperma di tubuh korban.

Selain itu, Nur sedang hamil muda saat tewas.

"Ada bekas cairan sperma di jasad korban. Untuk usia kehamilan dan seperti apa posisi spermanya, kami belum tahu. Tetapi dari semua temuan ini diduga kuat korban memang hamil muda dan sempat diperkosa sebelum dibunuh," kata Harry.

Harry menuturkan, hasil penyelidikan juga menemukan bahwa korban berprofesi sebagai pembantu rumah tangga dan meninggalkan kampung halamannya di Palembang sejak 2014 silam.

"Selain itu, korban juga sudah menikah, dan suaminya sudah tak berkomunikasi lagi dengan korban sejak 2014," katanya.

Harry menuturkan, terungkapnya identitas Nur Asih berdasar pemeriksaan scientific identification berupa sidik jari yang dicocokkan dengan data e-KTP dan data base di kepolisian.

"Hasilnya identitas korban terungkap," katanya.

Terbayang-bayang

Junaedi mengaku, dalam pelariannya di rumah orangtuanya ia tidak dapat hidup tenang.

"Saya terbayang-bayang terus wajah korban dan merasa berdosa sekali. Saya menyesal," kata Junaedi tertunduk di Mapolresta Depok.

Atas perbuatannya, Junaedi dijerat Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dan diancam hukuman penjara maksimal 15 tahun.  (Budi Malau)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini