TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kawasan Kota Tua, Jakarta Barat menjadi tempat wisata yang banyak digandrungi oleh masyarakat. Namun destinasi ini kerap kali rawan tindak kejahatan.
Angka premanisme dan aksi kriminalitas meningkat di lokasi ini. Alhasil banyak pengunjung Kota Tua yang menjadi korban kejahatan.
Mereka ditodong, dijambret, dan dimintai pungutan liar saat berkunjung di Kota Tua. Kapolsektro Tamansari, AKBP Nasriadi mengungkapkan penyebab kawasan ini menjadi sarang bagi para penjahat.
"Kendalanya dalam segi keamanan Kota Tua sekarang menjadi ikon kunjungan wisata yang populer dan gratis. Sehingga siapa pun bisa datang ke Kota Tua tanpa harus membayar," ujar Nasriadi kepada Warta Kota di Tamansari pada Rabu (24/8/2016).
Berbagai kalangan dari elemen masyarakat berdatangan di kawasan tersebut lantaran gratis.
Warga pun membeludak memadati Kota Tua.
"Banyaknya masyarakat yang tidak kekontrol ini menjadi peluang terjadinya tindak pidana," ucapnya.
Nasriadi mengklaim pihaknya sudah melakukan berbagai upaya dalam meredam aksi kejahatan di Kota Tua itu.
Polisi melakukan pengamanan terpadu dengan instansi terkait di kawasan tersebut.
"Kami ada yang berpakaian polisi dan tidak berseragam berpatroli di Kota Tua. Petugas memonitor kerawanan tindak pidana langsung dari lokasi," kata Nasriadi.
Kendati demikian tidak dipungkiri dengan jumlah personel yang terbatas, aparat pun kesulitan menjangkau seluruh area Kota Tua.
"Tapi kami sudah melakukan penangkapan terhadap para pelaku kejahatan penodongan, penjambretan, serta copet di Kota Tua. Tersangka sudah ditahan di dalam sel dan dilakukan penyidikan serta pengembangan lebih lanjut," paparnya. (Andika Panduwinata)