News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilgub DKI Jakarta

Sandiaga Uno Akui Kebijakan Ahok Ubah Perilaku Teman-temannya

Editor: Fajar Anjungroso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sandiaga Uno

Laporan Wartaan TRIBUNnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tidak semua warga Jakarta mengeluh soal kemacetan.

Calon Gubernur DKI Jakarta dari Partai Gerindra, Sandiaga Uno mengatakan setidaknya hanya sekitar empat puluh persen dari warga Jakarta yang mengeluhkan hal itu. Mereka adalah warga menengah keatas.

Sedangkan sisanya sebanyak enam puluh persen atau warga menengah ke bawah, sudah memaknai kemacetan sebagai sebuah ujian yang harus diterima dan dihadapi.

Mereka adalah orang-orang yang memanfaatkan kendaraan umum, dan sepedamotor.

"Artinya kemacetan bukan kekhawatiran mereka, kekhawatiran mereka itu harga pokok melambung tinggi,"ujar Sandiaga kepada wartawan di Taman Spathodea, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Minggu (28/8/2016).

Namun demikian bukan berarti kemacetan bukanlah hal yang bisa diacuhkan.

Hal itu tetap menjadi salah satu permasalahan pokok di ibukota yang harus diselesaikan.

Sandiaga atau yang akrab dipanggil Sandi itu, mengaku percaya dengan kebijakan-kebijakan yang bisa mengurangi penggunaan kendaraaan pribadi di Jakarta.

Sistem Electronic Roda Pricing (ERP) menurutnya sangat mungkin untuk menyelesaikan masalah kemacetan.

Dengan sistem tersebut seseorang harus merogoh kocek lebih dalam, untuk memanfaatkan kendaraan pribadi.

Selain bisa menekan jumlah penggunaan kendaraan pribadi, sistem tersebut juga bisa menambah pemasukan pemerintah.

Sedangkan mengenai kebijakan pemerintah provinsi DKI Jakarta teranyar, yakni sistem ganjil-genap, Sandi mengatakan masih butuh waktu untuk mengevaluasi apakah kebijakan tersebut efektif.

Menurutnya, semua pihak harus memberikan kesempatan kepada Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, untuk menjalankan kebijakan tersebut.

"Kasih kesempatan pak Gubernur dulu," jelasnya.

Yang ia tahu, kebijakan tersebut sudah mengubah prilaku sebagian teman-temannya.

Bila sebelumnya dengan sistem "three in one" pengendara memilih untuk menyewa jasa joki, dengan sistem ganjil-genap teman-temannya mulai mencoba berbagi kendaraan dengan warga lainnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini