Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 60 kepala keluarga Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan, yang menempati lahan negara di bantaran rel kereta api akan direlokasi ke rumah susun sederhana sewa Marunda.
Baru 6 KK yang bersedia direlokasi. Sisanya masih menolak karena berpendapat relokasi ke Rusunawa Marunda terlalu jauh dari tempat tinggal mereka sebelumnya.
Permukiman Rawajati yang menempati lahan negara di bantaran rel kereta api itu akan ditertibkan pada 1 September.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, puluhan warga yang menolak tidak perlu ambil pusing dengan jarak.
Pasalnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menyediakan bus warga untuk menunjang mobilitas, dan Kartu Jakarta Pintar untuk anak-anak sekolah.
"Itu kita pindahin bukan ke Belitung lho, masih di Jakarta juga. Mereka kita kasih bus tidak bayar, anak sekolah juga dapat KJP," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (31/8/2016).
Ahok mengatakan warga telah melanggar aturan karena mendirikan bangunan di atas lahan milik negara. Karenanya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan segera melangsungkan penertiban dengan tetap memberikan Rusunawa.
"Kita kasih mereka, pelayanan kesehatan, transportasi, dan lingkungan yang baik. Karena tentu negara juga harus menjamin mereka punya kesempatan untuk berubah nasib," kata mantan Bupati Belitung Timur tersebut.
Sebagian besar warga Rawajati menolak untuk direlokasi dengan alasan puluhan tahun mereka tinggal di kawasan tersebut.