News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sulit Berdagang, Alasan Warga Rawajati Menolak Pindah ke Rusun Marunda

Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Spanduk penolakan oleh warga RT 9 RW 4 Jalan Rajawati Barat, Pancoran, Jakarta Selatan yang dipasang sepanjang peristiwa penggusuran yang dilakukan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Kamis (1/9/2016) pagi pukul 08.00 WIB.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Warga Jalan Rawajati Barat RT 9 RW 4, Pancoran, Jakarta Selatan menolak pindah ke Rumah Susun (Rusun) Marunda di Jakarta Utara usai rumah mereka digusur oleh alat berat milik Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Kamis (1/9/2016) pagi.

Mereka mengatakan Rusun Marunda tidak memungkinkan sebagai tempat berjualan.

Warga RT 9 RW 4 yang digusur sebagian besar membuka usaha warung makan di sepanjang Jalan Rawajati Barat.

Hal itu ditunjukkan dengan pemasangan sebuah spanduk di satu sudut Jalan Rawajati Barat yang bertuliskan "Warga RT 9 RW 4 Rawajati Menolak Relokasi ke Marunda".

Yanti (42), satu warga yang menjadi korban penggusuran mengatakan Rusun Marunda tidak memungkinkan dirinya untuk melanjutkan usaha dagang warung kopinya.

"Kalau mau, saya dikasih ruangan di lantai 5 Rusun Marunda. Saya tidak bisa buka warung kopi dan menjual bensin kalau seperti itu," ujar Yanti kepada Tribunnews.com.

Lisnawati (45), juga menolak dipindahkan ke Marunda.

Posisi Rusun Marunda di dekat pantai utara membuatnya menolak tawaran untuk tinggal di sana.

"Air bersih susah di sana. Mau buka warung lagi juga sulit. Apalagi anak saya yang berjumlah dua sudah kuliah semuanya. Kalau pindah ke sana jauh sekali," ujar Lisnawati.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini