TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Telah lama dikenal sebagai lokasi mangkal para wanita pria (waria) di kala malam, razia penyakit masyarakat kembali digelar di wilayah Kelurahan Menteng.
Operasi yang baru dimulai lewat tengah malam itu pun berbuah manis, seorang waria dan pelanggannya berhasil diamankan saat sedang berkencan di pinggir rel Kereta Api (KA) Jalan Latuharhari, Menteng, Jakarta Pusat pada Sabtu (3/9/2016).
Kian cerahnya langit pasca hujan semalam serta temaramnya lampu kuning jalanan di sepanjang Jalan Sumenep, Taman Lawang hingga Jalan Latuharhari, rupanya masih dapat menyembunyikan aktivitas para waria yang menjajakan seks di pinggir jalan.
Tidak terlihat wujudnya, para waria hanya melambaikan tangan dari balik rimbunnya pepohonan, sembari sesekali melontarkan panggilan genit menggoda para pengendara jalan.
Walaupun demikian, keberadaan mereka dapat dengan mudah diketahui dari wangi parfum menyengat yang menyeruak.
Mendekati tengah malam, pemandangan lokasi mangkal waria di Jalan Latuharhari, tepatnya pinggir rel KA antara Stasiun Manggarai dengan Stasiun Sudirman itu mendadak terlihat sepi, entah operasi bocor atau sejumlah waria enggan beroperasi lantaran hujan deras belum lama berhenti.
Tim pemburu waria yang dipimpin langsung oleh Lurah Menteng, Agus Sulaeman tidak menemukan adanya waria di lokasi, padahal penyisiran telah dilakukan mulai dari Jalan Blora, area gelap di sebelah Stasiun Sudirman hingga kolong flyover Tugu 66 serta Jalan Latuharhari yang mulai sepi dari pengendara jalan.
Namun, ketika hendak mengarah Kantor Kelurahan Menteng, bayangan mencurigakan samar terlihat di sisi rel KA, persis di seberang Jalan Cimahi.
Terlihat dua orang dengan posisi berbeda, seorang terlihat berdiri, sedangkan seorang lainnya terlihat membungkuk.
Sule - sapaan Agus Sulaeman, spontan mengarahkan tim yang terdiri dari Satpol PP dan petugas Pelayanan, Pengawasan dan Pengendalian Sosial (P3S) Jakarta Pusat mengepung lokasi. Perlahan namun pasti, petugas kemudian mendekati hingga berhasil mengamankan keduanya.
"Waktu kita dekati ternyata itu waria dengan pelanggannya. Pelanggannya berdiri, warianya itu nunduk sambil itu, kita sensor ya. Ahahahaha, jijik lah pokoknya," ungkapnya sembari bergidik.
Karena terbukti meresahkan, keduanya kemudian digelandang masuk ke dalam mobil jeruji besi milik Sudin Sosial Jakarta Pusat, keduanya pun dibawa ke Panti Sosial Bina Insan (PSBI) Bangun Daya Kedoya, Jakarta Barat untuk mendapatkan pembinaan.
"Besok kita razia lagi, tapi nggak tentu waktunya. Habis saya bingung kenapa setiap kali razia kita amsyong terus (gagal-red), kayaknya ada yang melihara ini (waria-red). Tapi tenang aja, kita bakal garuk mereka terus, lama-lama yang gatel (waria-red) juga ilang sendiri," tutupnya. (Dwi Rizki)