TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rumah megah milik bekas bos PT Exxon Mobile Indonesia, Asep Sulaiman, di Jl Bukit Hijau IX no 17, kawasan elit Pondok Indah, Jakarta, menjadi sasaran perampokan dan penyanderaan dengan senjata api.
Selain dikenal pernah menjadi petinggi di perusahaan minyak dengan penghasilan tinggi, Asep juga mempunyai beberapa mobil.
Pantauan Tribunnews.com, rumah Asep Sulaiman terletak di titik tusuk sate antara Jalan Bukit Hijau IX dan Jalan Metro Hijau I.
Rumahnya justru lebih dekat dengan jalan raya utama, Jalan Metro Pondok Indah.
Dari tampak luar, rumah Asep terbilang megah dan luas. Fisik bangunan seluas sekitar 15x30 meter persegi. Halaman depan sekitar seluas 15x3 meter persegi.
Rumah tersebut terdiri dari dua lantai utama dengan beratap genteng warna cokelat.
Dinding rumah berhias cat warna broken white.
Namun, terdapat satu sub lantai di bagian bawah rumah, khusus untuk garasi mobil, berbentuk letter-L.
Kemegahan rumah Asep terlihat dengan luasnya garasi tersebut dan isinya.
Diperkirakan luasnya garasi rumah Asep bisa menampung enam mobil.
Mobil-mobil yang memenuhi garasi rumah Asep, di antaranya Mercedes Benz Smart Fortwo putih, Pajero Sport yang tampak baru, BMW hitam dan satu unit mobil jenis SUV.
Selain itu, ada motor Harley Davidson, vespa dan satu unit Yamaha Vixion yang tampak baru.
Di salah satu sudut garasi tersebut, juga terdapat dua kamar pembantu, satu toilet dan ruang dapur pembantu.
"Kemarin kalau nggak salah bapak baru beli mobil Pajero," kata petugas satpam komplek, Muhasyim.
Menurut Hasyim, Asep terbilang wajar mempunyai rumah megah di kawasan Pondok Indah yang harganya mencapai miliaran rupiah hingga mempunyai sejumlah mobil.
Sepengetahuan Hasyim, gaji Asep sewaktu masih bekerja sebagai Vice President PT Exxon Mobile Indonesia mencapai Rp200 juta per bulan.
Meski rumah Asep terbilang mewah, menurut satpam setempat memang sebagian besar rumah di kawasan Jalan Bukit Hijau adalah besar dan megah.
Satu kavling rumah rata-rata seluas 15x30 meter persegi. Bahkan, ada rumah yang menggunakan lahan dua kavling.
"Yang tinggal di sini kebanyakan orang kaya. Banyak penghuninya di sini direktur bank-bank, pengacara, artis juga ada," ujar petugas satpam lainnya, Toro.