TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepolisian masih bingung dan belum menemukan titik terang soal asal usul senjata yang digunakan oleh tersangka AJS saat merampok di rumah mantan vice presiden Exon Mobile, Asep Sulaiman, di jalan Bukit Hijau IX, nomor 17, Pondok Indah, Jakarta Selatan.
Termasuk soal temuan 43 butir amunisi kaliber 7,64, Magazine dan senjata custom pabrikan Jerman Walther PPK kaliber 32 yang ditemukan dari kediaman AJS, Vila Ilhami Tangeran, Banten.
"Soal senjata dan amunisi masih didalami, sampai saat ini masih buntu. AJS tutup mulut kuat sekali," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiyono, Kamis (9/9/2016) di Polda Metro.
Meski AJS menutup rapat soal informasi senjata, namun ditegaskan Awi, penyidik tidak mengejar pengakuan melainkan terus melakukan pengembangan melalui pemeriksaan ke para saksi.
"Kan masih ada satu tersangka yang DPO, kami berharap dengan tertangkapnya DPO ini bisa makin membuat terang kasus ini," ujarnya.
Untuk diketahui dua perampok menyatroni rumah mantan vice presiden Exon Mobile, Asep Sulaiman, di jalan Bukit Hijau IX, nomor 17, Pondok Indah, Jakarta Selatan, Sabtu lalu.
Selam ber jam-jam dari pagi hingga siang dua perampok berinisial AJS dan S, mengintimidasi, menyekap dan menganiaya penghuni rumah.
Aksi pelaku baru diketahui setelah pembantu rumah tersebut melarikan diri dengan meloncati dinding pagar.
Dimana kedua pelaku meminta sang pembantu untuk dibuatkan mie instan.
Pembantu kemudian memberitahukan adanya penyanderaan kepada satuan keamanan perumahan sebelum kemudian disampaikan kepada polisi.
Setelah menerjukan tim Jatanras dan Brimob Polda Metro Jaya, dua pelaku akhirnya berhasil dibekuk sekitar pukul 14.00 Wib.
Kini keduanya ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polda Metro Jaya.
Berlanjut, tim Jatanras Polda Metro Jaya melakukan penggerebakan di kediaman AJS, Vila Ilhami Tangeran, Banten.
Disana ditemukan senjata custom pabrikan Jerman Walther PPK kaliber 32, peredam senjata, 43 butir amunisi kaliber 7,64, serta Magazine.