TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Sebuah rumah yang diduga dijadikan klinik ilegal untuk praktik aborsi di Jalan Ampera, Gang Dukuh No. 55 RT 04/06, Durenjaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi digrebek polisi, Rabu (7/9/2016) malam.
Dari penggerebekan itu, polisi mengamankan empat orang.
Kasubag Humas Polresta Bekasi Kota, Inspektur Satu Evi Fatna, mengatakan salah seorang yang diamankan berinisial DJ.
Dia berperan sebagai bidan atau pemilik rumah.
Sedangkan dua orang berstatus sebagai pegawai bidan dan satu orang pasien berinisial S asal Kota Bandung, Jawa Barat.
"Mereka masih diperiksa penyidik untuk didalami kasusnya," kata Evi pada Kamis (8/9/2016).
Evi menjelaskan, kasus tersebut terungkap dari informasi masyarakat.
Mereka curiga dengan aktivitas di rumah yang dihuni oleh DJ.
Soalnya, rumah DJ kerap disambangi perempuan muda yang sedang hamil.
Berbekal laporan itu, kata Evi, penyidik langsung melakukan pengintaian.
Saat itu, penyidik sempat melihat ada seorang perempuan yang masuk ke dalam rumah.
Evi mengatakan, polisi kemudian menggerebek rumah tersebut.
Kepada polisi, DJ mengelak bahwa perempuan yang datang tersebut bukan siapa-siapa.
Akan tetapi, ketika didesak, DJ mengakui bahwa perempuan berinisial S itu hendak menggugurkan kandungannya yang sudah berusia lebih dari empat bulan.
"Polisi lalu membawa semua orang di dalam rumah itu ke Mapolresta Bekasi," ujar Evi.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Bekasi Kota, Komisaris Rajiman menambahkan, penyidik belum menetapkan tersangka dalam kasus tersebut.
Soalnya penyidik masih memeriksa secara intensif sejumlah orang yang dibawa dari rumah tersebut.
Adapun, satu orang yaitu pemilik rumah diketahui berprofesi sebagai bidan yang membuka praktek di rumah serta di sebuah klinik swasta di Kota Bekasi.
"Kami masih mengembangkan, anggota tengah bekerja," kata Rajiman.
Tati (35) warga sekitara menuturkan, DJ sudah menempati rumahnya sejak lama. Selama ini, kata dia, DJ dikenal sebagai bidan.
"Dia buka praktik di rumah, tapi kerja juga di rumah sakit swasta di Kota Bekasi," kata Tati.
Sementara warga lainnya mengakui kalau pemilik rumah yang berprofesi bidan ini terkesan tertutup dengan para tetangga.
Di lingkungan tersebut rumah milik DJ terlihat lebih besar ketimbang rumah lainnya dan cukup padat dan berada di dalam gang yang hanya bisa dilintasi satu mobil.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri