Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasangan penantang calon petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok belum terlihat. Ketua Dewan Pakar Golkar Agung Laksono menilai hal tersebut menunjukkan lawan-lawan Ahok mengalami kegalauan.
"Kurang pede (percaya diri) termasuk pendukungnya yang tidak menemukan sosok untuk bersaing dengan Ahok," kata Agung usai salat Idul Adha di DPP Golkar, Jakarta, Senin (12/9/2016).
Ia melihat partai-partai diluar pendukung Ahok masih ragu-ragu karena bergonta-ganti pasangan. Sampai saat ini penantang Ahok yang sudah memperkenalkan diri ke masyarakat yakni Sandiaga Uno-Mardani Ali Sera dan Yusril Ihza Mahendra- Saefullah.
Selain itu, Mantan Menkokesra itu menilai wajar pernyataan Yusril Ihza Mahendra mengenai poros baru di Pilkada DKI Jakarta. Poros baru merupakan salah satu cara yang dilakukan penantang Ahok.
"Sah saja sepanjang sesuai aturan yang ada. Namun demikian tidak mengurangi sedikit pun dukungan kami kepada Pak Ahok sebagai gubernur," kata Agung.
Tetapi, ia mengingatkan seluruh calon gubernur agar menjunjung tinggi kemajemukan serta tidak melakukan cara-cara SARA (Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan). Mantan Ketua DPR itu menuturkan Golkar mengusung Ahok dengan melihat secara obyektifitas elektabilitas Mantan Bupati Belitung Timur itu di DKI Jakarta.
"Kalau dengan cara menjatuhkan orang lain, kan bukan dasar prestasi orang yang diusung, makanya gonta-ganti, kita khawatir (waktu pendaftaran) keburu habis," ujarnya.