TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua tim pemenangan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada Pilgub DKI 2017, Nusron Wahid mengaku, tak mempersoalkan penolakan sumbangan sapi yang diberikan Ahok kepada Masjid Luar Batang, Jakarta Utara.
Menurut Nusron, penolakan yang dilakukan warga Luar Batang menunjukan bahwa warga Luar Batang masih memperlihatkan permusuhan ke Ahok.
Nusron mengatakan, tidak ada niatan negatif terkait sumbangan sapi yang diberikan Ahok. Ia juga meminta agar hal itu tidak perlu dibesar-besarkan.
Wajar saja, menurut dia, bila ada seseorang memberikan sesuatu kepada orang lain dengan ikhlas, namun si penerima menolak pemberian itu.
"Ya ditolak, ya nggak apa-apa, itu urusan mereka menerima atau nggak. Fine-fine aja, yang penting niat yang ngasih baik," ujar Nusron saat dihubungi Kompas.com, Senin (12/9/2016).
Berbeda dengan Nusron, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Hanura Miryam S Haryani menyesalkan sikap warga Luar Batangyang menolak sumbangan sapi dari Ahok.
Dia menilai, sikap yang ditunjukkan dengan cara menolak pemberian hewan kurban dari Ahok merupakan sikap yang tidak etis dan tidak Islami.
"Saya berharap bahwa kekecewaan masyarakat terhadap Ahok harus bisa ditunjukkan dengan cara-cara yang baik, jangan mencederai agama atau kelompok tertentu," ujar Miryam melalui keterangan tertulisnya, Senin.
Sekretaris Masjid Luar Batang, Mansur Amin, sebelumnya mengatakan, penolakan itu dilakukan setelah pengurus masjid bersama sejumlah tokoh Luar Batang mendiskusikan sumbangan itu.
Pengurus masjid dan warga, kata Mansur, menolak sumbangan itu karena menganggap kebijakan yang dilakukan Ahok telah menyakiti hati masyarakat Jakarta, terutama warga Luar Batang.
Dua ekor sapi yang disumbangkan Ahok dikirim pada Minggu (11/9/2016), dan dikirim oleh seorang penjual sapi dengan menggunakan mobil pengangkut.
"Hari itu kami langsung mengirim kembali sapinya. Kemarin sore langsung kami kembalikan sapinya," ujar Mansur saat dihubungi wartawan, Senin (12/9/2016).