News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilgub DKI Jakarta

Munculnya Nama Kader PKS Sebagai Wakil Sandiaga Jadi Penyebab Pecahnya Koalisi Kekeluargaan?

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bersama Partai Gerindra, malam ini, Kamis (8/9/2016) secara resmi menawarkan duet Sandiaga Uno-Mardani Ali Sera kepada masyarakat Jakarta untuk diusung sebagai Cagub dan Cawagub di Pilkada DKI 2017.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kerja sama partai politik yang tergabung dalam koalisi kekeluargaan terancam pecah.

Terutama setelah munculnya calon wakil gubernur dari PKS Mardhani Ali.

Mardhani digadang-gadang akan mendampingi calon gubernur Partai Gerindra Sandiaga Salahudin Uno.

Rencana itu membuat PKB, Demokrat, PAN dan PPP membuat koalisi baru dengan memunculkan nama Pakar Hukum Tata Negara Yusril Ihza Mahendra sebagai cagub

Wakil Ketua DPW PKB DKI Jakarta Abdul Azis mengatakan, dalam waktu dekat ini, PKB akan menggelar rapat koordinasi terbatas dengan seluruh pengurus di internal partai tersebut.

Mulai dari tingkat Dewan Pimpinan Anak Cabang (DPAC) tingkat kelurahan, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) tingkat kota dan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) tingkat provinsi.

Rapat akan membahas, PKB tetap mendukung Sandiaga sebagai calon gubernur DKI Jakarta pada Pilgub DKI akarta 2017 atau malah mendukung Yusril ihza Mahendra yang masuk dalam sorotan PKB.

"Kami akan lakukan rapat internal terlebih dahulu. Kami juga mengundang ulama NU se-DKI Jakarta. Kami melihat kondisi cagub yang di usung PKB Sandiaga Uno lebih cenderung mengambil cawagub dari PKS," kata Azis saat dihubungi Kamis (13/9/2016).

Ketua Bidang Pendaftaran DPD Partai Demokrat (PD) DKI Jakarta Krisna Salmun mengatakan, hingga saat ini PD belum menentukan siapa cagub yang akan diusungnya pada Pilkada DKI 2017.

Menurutnya, hingga saat ini, PD masih berhubungan baik dengan koalisi kekeluargaan.

Namun dia mengakui bila munculnya cawagub Mardhani Ali dari PKS sebelumnya tidak pernah dibicarakan dalam koalisi kekeluargaan.

"Kami belum tahu rencana pembentukan koalisi alternatif. Sandiaga-Mardhani setahu saya belum ada pembicaraan ditingkat Jakarta," ujarnya.

Berdasarkan hasil penjaringan internal PD, lanjut Krisna, sosok Yusril Ihza Mahendra masih menjadi calon tertinggi yang akan diusung Demokrat.

"Barangkali dengan munculnya nama baru, berbeda lagi," ungkapnya.

Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPD PAN DKI Jakarta, Johan Musyawa mengatakan, PAN tingkat DPD dan DPP sudah memastikan mengusung Sandiaga.

Namun, posisi cagub apa cawagub masih digodok. Dia menyatakan akan ada satu nama lagi yang akan diusulkan, yakni Yusril Ihza mahendra. 

"Mardhani itu siapa? Makhluk darimana gak tahu, belum pernah dikomunikasikan," ujarnya.

Sementara itu, Ketua DPW PPP DKI Jakarta, Abdul Aziz menuturkan, sesuai dengan pembicaraan pertama, PPP masih menggodok dua nama alternatif cagub dan cawagub yang akan diusung, yakni Sandiaga dan Yusril ihza Mahendra.

Menurutnya, hingga saat ini PPP belum memunculkan satu nama diantara keduanya dan belum membahasnya di lingkungan koalisi kekeluargaan.

"Karena saya belum ada konfirmasi soal Mardhani dari Pak Sandi, jadi menurut saya pak Sandi belum mendeklarasikan. Saya belum membicarakan soal alternatif," ungkapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini