Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saksi ahli Toksikologi Universitas Indonesia, (UI), Budiawan, meragukan metode mengungkap penyebab kematian Wayan Mirna Salihin.
"Ini metode apa. Harus jelas. Menuduh sianida pakai cara apa. Apa yang digunakan menetapkan sianida," ujar Budiawan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Rabu (14/9/2016).
Setelah jasad Mirna diperiksa, maka diketahui anak Edi Darmawan Salihin itu tewas karena sianida.
Ini karena ditemukan sianida 0,2 miligram per liter di cairan sampel lambung saat diperiksa setelah empat hari wafat.
Namun, sianida itu tidak ditemukan di cairan lambung setelah 70 menit tewas.
Selain itu, di cairan sampel hati, empedu, dan urine tidak ditemukan sianida.
Sementara itu, dia juga menyangsikan kadar sianida sebesar 7.400 miligram per liter di minuman es Kopi Vietnam.
Apabila kadar sianida sebesar ini, maka ini berpotensi mengakibatkan kematian bagi lingkungan di sekitar.
"Ketika 7400 tak ada kejadian apapun. Bukti di lambung negatif dan organ lain negatif dengan kata lain tak ada sianida," katanya.