TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Empat partai politik telah setuju untuk mengusung Agus Harimurti Yudhoyono sebagai calon Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2017 mendatang.
Nama putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono itu muncul, setelah pimpinan Partai Demokrat, PPP, PAN, dan PKB rapat sejak Rabu (21/9/2016) lalu.
Namun, dalam rapat tertutup yang berlangsung di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Agus bukanlah pilihan pertama.
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo menyebutkan, semula bersama PKS dan Partai Gerindra, mereka hendak mengusung Sandiaga Uno.
Perubahan awal terjadi karena PKS ingin menyandingkan Wakil Sekretaris Jenderalnya sebagai calon wakil gubernur.
Usulan PKS mendapatkan penolakan dari semua anggota Koalisi Kekeluargaan itu, kecuali Partai Gerindra.
Roy menuturkan, karena itu dua partai tersebut sempat ingin mengusung Sandiaga dan Mardani tanpa dukungan kendaraan politik lain.
"Setelah PKS dan Gerindra keluar sempat keluar beberapa nama yang diusulkan," kata Roy di kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (23/9/2016).
"PAN sempat mengajukan nama Rizal Ramli. Pak SBY sempat ajukan nama seorang pengusaha, tidak usah saya sebutkan lah siapa," sambung Roy.
Menurut Ketua Dewan Pimpinan Daerah PAN DKI Jakarta, Eko Hadi Purnomo pengusaha yang dimaksudkan Roy adalah mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Chairul Tanjung.
"Pak SBY sempat ajukan Chairul Tanjung," ujar Eko.
Chairul adalah pengusaha yang sempat menjadi anggota Kabinet Indonesia Bersatu Jilid 2 pimpinan SBY.
Dari semua nama yang muncul dalam pertemuan hingga larut malam itu, seluruh pihak baru setuju setelah muncul usulan menjadikan Agus Harimurti sebagai calon gubernur.
Eko menegaskan ide untuk menjadikan Agus sebagai calon gubernur bukan berasal dari sang ayah.
Bahkan, dia menyatakan SBY sempat ragu untuk mengusung Agus.
"Pimpinan tiga partai yang ajukan, terlebih berdasarkan survei internal kami hasilnya cukup tinggi," katanya.