Sebagai contoh, pada Pilpres 2014, walaupun Golkar menjadi partai peraih suara dan kursi DPR terbesar dalam koalisi pendukung pasangan Prabowo-Hatta, partai tersebut merelakan posisi Ketua Tim Kampanye justru diberikan kepada orang lain.
Sebelumnya, PDIP segera membentuk tim pemenangan internal Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan Djarot Saiful Hidayat dalam Pilgub DKI 2017. Menurut Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, tim tersebut di luar dari tiga partai yang telah mengusung Ahok.
"Kami sekarang membentuk tim kampanye di internal PDIP yang akan bertanggungjawab menggerakkan seluruh simpatisan, anggota dan kader termasuk kerjasama terhadap seluruh sumberdaya yang dimiliki PDIP," kata Hasto di kediaman Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Minggu (25/9).
Kata Hasto, tim yang diusung oleh PDIP memiliki tugasnya masing-masing. Termasuk yang berkampanye di media sosial.
"Masing-masing kan punya tugas sendiri-sendiri, ada tim yang bergerak di Sosmed, ada tim yang bergerak berdasarkan segmen tertentu," ujarnya.
Namun, lanjutnya, tim tersebut akan terus berkomunikasi dengan ketiga partai pengusung Ahok-Djarot. (*)