TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Jaksa penuntut umum (JPU) terus mencecar setiap detil apa yang terdakwa Jessica Kumala Wongso lakukan mulai dari sebelum datang di Cafe Olivier hingga mengantar Wayan Mirna Salihin.
Namun Jessica banyak menjawab tidak ingat. Jaksa pun menilai, jawaban Jessica Kumala Wongso tidak logis.
Selain itu, pertanyaan yang diajukan seringkali dijawab tidak sesuai dengan jawabannya saat di beberapa berita acara pemeriksaan (BAP).
Dalam sidang dengan agenda pemeriksaan terdakwa hari ini, Jessica mengaku tidak pernah mencium bau es kopi vietnam yang dipesan dirinya sebelum Mirna datang.
Namun, saat menjalani BAP, Jessica mengatakan pernah mencium bau kopi atas es kopi tersebut.
Menurut Jessica saat menjalani BAP, dirinya mendapat tekanan dari banyak orang.
"Saya nggak tahu kenapa saya mengeluarkan pernyataan seperti itu saat itu. Sekarang saya nggak ingat. Saya kayaknya terpengaruh oleh orang-orang yang masukin barang ke otak saya," kata Jessica di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (28/9/2016).
Dengan jawaban Jessica terus menerus memberikan pernyataan tidak ingat, Jaksa pun menganggap Jessica mengatakan hal yang tidak logis.
Sebab, pada BAP, Jessica mengatakan jawaban yang jelas.
"Ketika kami tanya, alasan Anda harus logis. Kalau Anda mau cabut jawaban, alasannya harus dijelaskan seperti apa? Jadi bukan jawaban, tidak ingat, tidak bisa begitu," kata jaksa.
Terdakwa lalu menjelaskan, bahwa dirinya benar-benar tidak ingat. Saat menjawab pun, dia malah membalikkan pernyataan secara emosional kepada jaksa.
"Saat itu saya sebenarnya tidak ingat. Bapak kebayang nggak, saat itu. Semua seperti berlangsung dengan cepat. Saya yang pesan kopi itu, lalu tiba-tiba orang-orang langsung menyalahkan saya," kata Jessica.
Sebagai manusia biasa, Jessica juga mengaku pemikirannya bisa saja salah karena tertekan.
"Saya juga manusia, Pak. Saya bilang saya cuma mendekat dikit. Saya tidak ingat pastinya. Tapi seolah-olah begitu," katanya.