Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah pihak geram adanya videotron yang memutar film porno di kawasan Jakarta Selatan pada Jumat kemarin (30/9/2016).
Mereka meminta aparat kepolisian mencari motif dari pelaku yang menayangkan video tidak senonoh di tempat publik tersebut.
Salah satunya Wakil Gubernur DKI, Djarot Saiful Hidayat.
"Pertanyaan saya apa motifnya, mengapa baru sekarang dimunculkan, mengapa itu dimunculkan pada hari Jumat setelah kami umat muslim selesai melaksanakan Salat Jumat. Motif inilah yang harus digali," ujarnya di KPU DKI, jalan Salemba Raya, Sabtu (1/10/2016).
Menurut kader PDIP tersebut, ada unsur kesengajaan dari pelaku memutarkan video porno tersebut.
Entah inisiatif sendiri ataupun bukan menurut Djarot video itu diputar siang bolong agar dilihat publik.
"Kan tidak mungkin barang gaib itu masuk di videotron,"katanya.
Hal senada diungkapkan Ketua Hanura Jakarta, Mohamad Ongen Sangaji. Menurutnya harus ada yang bertanggungjawab munculnya video porno dalam reklame digital itu.
Pemutaran film porno tersebut melanggar banyak norma, termasuk hukum yakni Undang-undang informasi dan elektronik.
"Ini sudah kurang ajar. Pelaku harus dihukum," katanya.
Ketua Fraksi Hanura DPRD DKI itu menjelaskan, yang harus menjelaskan dan bertanggungjawab atas kejadian tersebut, yakni perusahaan reklame, Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), Dinas Pelayanan Pajak (DPP) DKI, dan Dinas Komunikasi dan Informasi.
"Makanya, kami akan panggil nanti mereka untuk meminta kejelasan," pungkas Ongen.