TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ibu pemutilasi anaknya sendiri, Mudmainah (28), ternyata karakternya pendiam sejak sebelum menikah.
Teman masa kecilnya, Abdul Rohim (33), menceritakan hal itu kepada Warta Kota, Senin (3/10/2016).
Menurut Rohim, Mudmainah lahir di keluarga sederhana.
Ayahnya bekerja sebagai sopir taksi Blue Bird.
Rumah keluarganya hanya berbeda 2 gang dari kontrakannya sekarang.
Sejak kecil, kata Rohim, Mudmainah memang pendiam di antara rekan-rekannya.
Saat Mudmainah menikah dengan Aipda Deni Siregar, dia sempat diajak mengontrak agak jauh dari rumah orangtuanya.
Tapi ibunya tak setuju, bahkan menjemput Mudmainah agar mengontrak di dekat rumah keluarga saja.
Di awal pernikahan, Mudmainah dan Aipda Deni tak lekas dikarunia anak.
Bahkan Mudmainah memilih mengangkat anak dulu, yakni si sulung. Baru kemudian lahir anak kandung yakni Arjuna.
Tapi ternyata bocah itu harus tewas di tangan ibu kandungnya sendiri.
"Saya bingung, sudah punya anak kandung kok dimutilasi," kata Rohim.
Sementara itu, soal kondisi keluarga Mudmainah, Rohim menceritakan bahwa Mud atau Iin adalah anak keempat dari lima bersaudara.
Tiga kakaknya, kata Deni, punya kekurangan masing-masing. Kakak pertamanya tuna rungu, lalu kakak kedua dan ketiganya punya kelainan mental.
"Itu semua kakaknya sudah menikah dan baik-baik semua sama anaknya," kata Rohim. (Theo Yonathan Simon Laturiuw)