TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bendahara Tim Pemenangan Ahok, Charles Honoris menceritakan soal Ruhut Sitompul yang mengisi posisi juru bicara.
Charles menghubungi Ruhut saat Tim Pemenangan Ahok akan mendaftarkan diri ke KPU DKI Jakarta.
Charles menceritakan saat itu dirinya sedang berdiskusi dengan Ketua Timses Ahok, Prasetyo Edi Marsudi.
"Ya kami sedang diskusi dengan Pak Pras mengenai nama juru bicara termasuk kita bertanya ke Pak Ruhut apakah bersedia, ya kita senang sekali beliau bersedia jadi juru bicara tim Ahok," kata Charles di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (5/10/2016).
Charles pun berkomentar mengenai keinginan Ruhut mundur dari posisi anggota DPR.
Menurut Charles, Anggota Komisi III DPR itu sangat percaya dengan perjuangan yang dilakukan Ahok-Djarot untuk DKI Jakarta. Ia menuturkan Ruhut sudah memperhitungkan perjuangan tersebut memiliki resiko.
"Saya salut respek dengan seorang Ruhut Sitompul yang konsisten ambil posisi untuk mendukung Ahok-Djarot sehingga sampai bersedia meninggalkan jabatan di DPR. Saya sangat respek," imbuh Anggota Komisi I DPR itu.
Mengenai Ruhut yang berstatus kader Demokrat, Charles menegaskan tidak melihat latar belakang partai politik.
Tetapi melihat keinginan seseorang untuk berkontribusi agar Jakarta menjadi lebih baik.
"Kami rasa tidak ada salahnya mengajak Ruhut karena beliau sendiri sudah mendeklarasikan jauh sebelum tim kampanye terbentuk," kata Charles.
Ia pun membantah adanya proses lobi yang dilakukan tim pemenangan Ahok kepada Ruhut. Pasalnya, Ruhut sejak awal memberikan dukungannya kepada Ahok-Djarot.
"Kita tahu dia deklarasikan dukung Ahok-Djarot enggak ada salahnya kita ajak dia dan bersedia. Saya tidak terkejut juga ketika dia menyatakan kesediaannya," tuturnya.