TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kisah hidup Mudmainah alias Iin (28), perempuan yang memutilasi anak kandungnya, Minggu (2/10), ternyata berliku bak sinetron.
Mohamad Wahidin, kakak Mudmainah, menuturkan bahwa adiknya mengenal Aipda Deni di Satpas SIM di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat, sekitar akhir tahun 2009.
"Saat itu adik saya lagi mau bikin SIM," kata lelaki yang akrab disapa Wahid itu. Ketika itu Iin masih bekerja sebagai caddy golf di Golf Cengkareng Club, Jakarta Barat. Saat itu Iin sudah 4 tahun bekerja sebagai caddy.
Setelah perkenalan itu, Mudmainah mendapat panggilan sayang 'Imud' dari Aipda Deni. Hubungan itu pun berlanjut.Kisah cinta mereka putus setelah Iin tahu bahwa Aipda Deni sudah punya istri dan anak. "Akibat kejadian itu adik saya stres dan sempat diobati," kata Wahid.
Selama beberapa bulan Imud sempat diobati oleh orang pintar akibat stres. Perlahan-lahan Iin sembuh di awal tahun 2010.
Iin bertambah sehat setelah menjalin hubungan dengan seorang anggota sekuriti. Iin bahkan dinikahi oleh lelaki itu. Namun, pernikahan itu dilakukan diam-diam.
Baru sebulan kemudian keluarganya tahu bahwa Iin bukan dinikahi secara sah. Dia ternyata dibohongi dan hanya dinikahi secara siri. Lalu diketahui pula lelaki itu juga sudah memiliki istri dan anak.
Keluarga pun meminta Iin memutuskan hubungan lagi. Apalagi saat itu dia belum hamil. Setelah hubungan dengan anggota sekuriti itu putus, Iin ternyata kembali bertemu dengan Deni. Dia pun mencoba menjalin kembali hubungan yang dulu gagal.
Ketika itu Iin percaya karena Deni tengah mengurus perceraiannya dengan sang istri. "Bahkan saya sempat menemani Aipda Deni ke sidang perceraian itu," kata Wahid.
Di tengah hubungan, Iin kemudian hamil. Keluarga pun tak bisa menolak agar Iin dinikahi oleh Deni.
Sejak menikah dengan Deni Siregar, Mudmainah menjadi sosok berbeda di mata keluarganya. Kakak Mudmainah, Juleha (34), mengatakan, sejak menikah, Mudmainah banyak dilarang oleh suaminya.
"Adik saya cerita ke saya soal itu," kata Juleha kepada wartawan di rumah orangtuanya di RT 5/10, Kelurahan Tegalalur, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, Selasa. "Bahkan sejak dia pindah ke kontrakan, kalau mau datang ke rumah orangtuanya saja Imud harus sembunyi-sembunyi," tambah Juleha.
Imud dan suaminya baru mulai mengontrak 2 bulan lalu. Sebelumnya mereka tinggal di rumah orangtua Imud.
Imud pun sebenarnya sudah mulai jengah terlalu dikekang oleh suaminya. Dia pernah bercerita ke Juleha bahwa ingin bercerai.
Sebelum peristiwa tragis itu terjadi, tepatnya tiga hari sebelumnya, Mudmainah sempat menagih hadiah emas untuk ulang tahunnya ke sang suami, Aipda Deni Siregar.
Tapi dia justru dihadiahi celana dalam oleh mantan istri Deni Siregar, persis di hari ulang tahunnya pada Kamis (29/9), tiga hari sebelum Mudmainah memutilasi anaknya.
Juleha (34), kakak Mudmainah, menceritakan bahwa sudah sejak lama Mudmainah diiming-imingi akan diberikan emas oleh suaminya. "Tapi tak pernah diberikan juga itu emas. Makanya waktu ulang tahun dia minta itu," kata Juleha.
Namun hal mengejutkan justru terjadi. Mantan istri Deni justru datang ke kontrakan, lalu memberikan dua hadiah untuk Mudmainah dan Deni. Mudmainah diberi celana dalam, sedangkan Deni diberi celana panjang. (Theo Yonathan)