Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Tidak masuk ke dalam Tim Pemenangan petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat memang sudah menjadi keinginan relawan pendukung, Teman Ahok.
Teman Ahok memilih tidak masuk ke dalam struktur Tim Pemenangan. Tapi, mereka meminta untuk didaftarkan sebagai relawan resmi ke Komisi Pemilihan Umum Daerah Jakarta. Sehingga, dalam proses Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta, Teman Ahok akan berada dalam aturan-aturan yang diterapkan KPUD.
Juru Bicara sekaligus Pendiri perkumpulkan relawan Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas menjelaskan, peran Teman Ahok akan lebih banyak mengorganisir satu juta warga yang telah menyerahkan kartu tanda penduduk.
"Kita punya tugas khusus untuk menjaga tetap solid," ujar Amalia saat dihubungi wartawan, Rabu (5/10/2016).
Tugas lain Teman Ahok, menghimpun relawan-relawan yang berasal dari partai politik pendukung Ahok dan Djarot, yakni PDI Perjuangan, Nasdem, Hanura, dan Golkar. Kemudian, mengatur penggalangan dana kampanye, mulai dari mengadakan acara makan malam, hingga menjual pernak-pernik Ahok dan Djarot.
"Teman Ahok tetap akan koordinasi dengan teman-teman di tim sukses. Koordinasi agar tidak bentrok," ucap Amalia.
Ahok memang menugaskan Teman Ahok untuk mengatur pertemuan makan malam berbayar. Di mana pihak yang akan makan malam bersama Ahok diminta untuk menyumbang dana kampanye pasangan petahana.
Selain itu, ucap Ahok, relawan pendukungnya itu, juga ditugaskan untuk mengatur jadwal di masa kampanye Pemilihan Kepala Daerah Jakarta, yakni pada Oktober-Februari.
"Saya sudah bilang sama empat partai pendukung. Pengaturan pertemuan makan, merchandise, semua kita serahkan kepada Teman Ahok," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (5/10/2016).